China tak Masuk dalam Agenda Tur Diplomat AS

Diplomat AS akan berkunjung ke Jepang, Korea Selatan, dan Mongolia

washingtonote
Bendera China-Amerika
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengumumkan pekan depan Deputi Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman akan berkunjung ke Jepang, Korea Selatan, dan Mongolia. Ia tidak berhenti ke China seperti diprediksi kalangan pengamat kebijakan luar negeri dan dilaporkan sejumlah media.

Baca Juga


Usai pengumuman Kamis (15/7) kemarin seorang sumber mengatakan Washington sedang mempersiapkan sanksi ke pejabat-pejabat pemerintah China atas penindakan keras pada demokrasi Hong Kong. AS juga dikabarkan akan mengeluarkan peringatan bagi bisnis internasional tentang memburuknya kondisi di kota tersebut.

Saat ditanyakan mengenai rencana tersebut di konferensi pers bersama Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden AS Joe Biden mengatakan situasi di Hong Kong 'memburuk'.

Hubungan AS dan China semakin memburuk sejak Beijing mengungkapkan kemarahan mereka atas sanksi-sanksi Washington dalam pertemuan diplomasi tingkat tinggi di Alaska bulan Maret lalu. Sejak itu tidak banyak pertemuan tingkat tinggi dan tatap muka antar-kedua negara.

Sebelum pertemuan tersebut Washington mengambil banyak langkah termasuk mulai mencabut lisensi telekomunikasi China, mengirimkan undangan pengadilan ke perusahaan-perusahaan teknologi China atas masalah keamanan nasional dan memperbaharui sanksi-sanksi atas penindakan keras terhadap demokrasi Hong Kong.

Perjalanan Sherman akan menjadi tur keduanya ke Asia dalam dua bulan. Sebelumnya, ia mengunjungi Indonesia, Kamboja dan Thailand pada bulan Mei dan awal Juni.

Kementerian Luar Negeri AS mengatakan ia akan membahas banyak hal dengan pemerintah Jepang. Termasuk krisis perubahan iklim dan upaya meningkatkan keamanan kesehatan global.

Kementerian menambahkan Sherman dan rekan-rekannya di Jepang dan Korea Selatan akan menggelar pertemuan bersama. Mereka akan membahas kerja sama dalam menghadapi Korea Utara dan isu-isu lain seperti perubahan iklim dan kesehatan global.

Ia lalu akan menggelar pertemuan di Seoul sebelum berangkat ke Ulaanbaatar untuk menguatkan Kemitraan Strategis AS-Mongolia. Kementerian menambahkan tur tersebut akan dilakukan dari 18 hingga 25 Juli.

"(Sherman) akan menegaskan kembali komitmen AS dalam kerjasama dengan para sekutu dan mitra untuk mempromosikan perdamaian, keamanan dan kemakmuran Indo-Pasifik, dan menegakan ketertiban internasional berdasarkan peraturan," kata Kementerian Luar Negeri AS yang biasanya digunakan untuk menekan Cina.

 

Gedung Putih mengatakan Jumat (16/7) Biden akan mengikuti pertemuan virtual dengan pemimpin-pemimpin negara Asia-Pasifik, APEC. Dalam pertemuan itu, mereka akan membahas akhir pandemi Covid-19 dan membantu pemulihan global.

Gedung Putih menambahkan itu pertama kalinya Biden bertemu banyak pemimpin APEC terutama dari Asia Tenggara. Ia akan 'menekankan pentingnya tempatnya di kawasan seperti visinya untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka'.

Pekan ini Menteri Luar Negeri AS Antony Bliken menggelar pertemuan virtual dengan menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Ia mengatakan Washington menolak klaim maritim China 'yang tidak sah' di Laut China Selatan.

Blinken menegaskan AS bersama negara-negara ASEAN dalam menghadapi 'koersi' China. Pertemuan itu digelar di tengah kekhawatiran di antara diplomat dan pihak lainnya, Washington tidak cukup memperhatikan Asia Tenggara yang sangat penting dalam strategi melawan China. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler