India Setujui Penggunaan Vaksin Johnson & Johnson
India telah menyetujui penggunaan darurat lima vaksin Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 Johnson & Johnson. Persetujuan itu diharapkan memperluas cakupan vaksinasi di negara tersebut.
"India memperluas keranjang vaksinnya! Vaksin Covid-19 dosis tunggal Johnson & Johnson diberikan persetujuan untuk penggunaan darurat di India," kata Menteri Kesehatan India Mansukh Mandaviya lewat akun Twitter pribadinya pada Sabtu (7/8).
Dia mengungkapkan, sejauh ini India telah menyetujui penggunaan darurat lima vaksin Covid-19. "Ini akan semakin meningkatkan perjuangan kolektif bangsa kita melawan Covid-19," ujarnya.
Pada Sabtu lalu, India melaporkan 38.628 kasus baru Covid-19. Dengan demikian, saat ini negara tersebut telah mencatatkan 31,8 juta kasus. Sementara korban meninggal sudah mencapai 427.371 jiwa dengan penambahan 617 kematian dalam 24 jam terakhir.
Dosis vaksin yang telah diberikan atau disuntikan di India melewati 500 juta dosis, Jumat (6/8). Kementerian Kesehatan India menyebut hal itu sebagai tonggak penting. Perdana Menteri India mengatakan perjuangan negaranya melawan pandemi Covid-19 mendapat dorongan kuat.