CAIR Desak Penyelidikan Serangan Anti-Muslim di Sri Langka
CAIR desak penyelidikan laporan serangan anti-Muslim di Sri Langka
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mendesak adanya penyelidikan laporan diskriminasi dan serangan terhadap Muslim di Sri Lanka.Sebuah laporan baru-baru ini dikeluarkan dan membahas tentang komunitas minoritas Muslim yang didiskriminasi dan diserang oleh aktor negara dan non-negara di negara-negara Afrika tertentu dan Sri Lanka.
Menanggapi hal tersebut, CAIR meminta pemerintahan Joe Biden dan Kongres menyelidiki dan menanggapi klaim baru-baru ini yang dibuat oleh Amnesty International di Sri Lanka.
“Diskriminasi dan kekerasan negara terhadap komunitas Muslim dan minoritas agama seharusnya tidak hanya dikutuk oleh pemerintah kita tetapi ditanggapi dalam bentuk hukuman dan sanksi, apakah itu terjadi di negara-negara di mana Muslim adalah mayoritas atau minoritas,” kata Direktur CAIR Departemen Urusan Pemerintah, Robert S. McCaw, dikutip di Colombo Page, Kamis (21/10).
Baru-baru ini, Amnesty International mengeluarkan laporan yang diberi judul 'Sri Lanka: From burning houses to burning bodies: Anti-Muslim violence, discrimination and harassment in Sri Lanka'.
Laporan tersebut mendokumentasikan insiden di mana umat Islam telah menjadi sasaran, diserang dan didiskriminasi, oleh berbagai aktor negara dan non-negara.
CAIR dalam pernyataannya juga mendukung seruan Amnesty International kepada pemerintah Sri Lanka untuk segera menghentikan peningkatan polisi, angkatan bersenjata dan kekerasan komunal, maupun kebijakan negara yang diskriminatif yang menargetkan minoritas Muslim di pulau itu.