Kenapa Perempuan Sulit Turunkan Berat Badan Saat Usia 50-an?
Saat usia 50 tahunan, perempuan menjadi kian sulit menurunkan berat badan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan berusia 50 tahun ke atas bisa jadi akan sangat kesulitan menurunkan berat badannya. Mengapa begitu?
Rupanya, faktor hormon menjadi penghambatnya. Dokter residen di acara "This Morning" Nighat Arif mengungkap beberapa hal yang harus dilakukan jika ingin menurunkan berat badan ketika berusia 50 tahun.
"Saat perempuan mengalami menopause, banyak yang merasa sulit untuk menurunkan berat badan," kata Nighat, seperti dikutip dari laman Express, Kamis (28/10).
Nighat menjelaskan, kebiasaan yang dilakukan seiring bertambahnya usia termasuk merawat cucu, pekerjaan duduk yang tak banyak bergerak, dan gaya hidup dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menurunkan bobot. Ia kemudian mengulas tentang perubahan yang dialami tubuh perempuan saat berusia 40-an dan mengapa banyak yang mengalami kenaikan berat badan.
Nighat menjelaskan, ketika melewati fase usia ini, perempuan berada pada masa transisi peri-menopause. Saat itu, indung telur tidak menghasilkan cukup estrogen.
"Saat estrogen habis, otak akan berkata 'saya membutuhkan estrogen'," kata Nighat.
Estrogen yang menjaga pembuluh darah tetap baik dan sehat dari rambut sampai ke jari kaki kemudian mengirimkan sinyal ke sel-sel lemak di sekitar tubuh untuk menghasilkan lebih banyak hormon tersebut. Sebab, itu adalah tempat anggota tubuh lain yang menghasilkan lebih banyak estrogen.
"Jadi, sel-sel lemak Anda akan menjadi lebih besar, perempuan pun menjadi lebih besar di sekitar perut dan pinggul" ujarnya.
Nighat menceritakan, perempuan berusia 40-an yang berkonsultasi dengannya mengaku telah melakukan semua latihan atau aktivitas fisik, namun tidak kehilangan berat badan. Demikian juga dengan perempuan yang telah berusia paruh baya.
"Saya katakan kepada mereka, tubuh Anda hanya menyesuaikan diri dengan transisi itu, perhatikan itu," katanya.
Menurut Nighat, satu hal yang dapat dilakukan perempuan jika mereka mengalami ini adalah menyesuaikan dietnya. Dietnya harus berubah untuk melihat transisi fisik yang terjadi.
Berbicara lebih lanjut mengenai perubahan pola makan untuk berhasil menurunkan berat badan di atas umur 50-an, Nighat menegaskan tak menyebutkan diet eliminasi. Tak perlu pantang makanan, menurutnya.
"Hidup ini singkat tapi nikmatilah. Tak ada yang terlarang, tetapi perhatikan ukuran porsinya," ujarnya.
Menurut Nighat, jika mengonsumsi zat gizi saat berusia di atas 50 tahun, perempuan tidak mendapatkan yang dibutuhkan, otot tanpa lemak, magnesium, protein. Terkait asupan protein, Nighat menyarankan makan lebih sedikit daging merah dan memilih alternatif ayam dan kalkun.