Ormas PP Tuntut Politikus PDIP Junimart Girsang Minta Maaf

Ormas PP meminta Junimart Girsang minta maaf melalui media massa.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) menggelar aksi menuntut permintaan maaf Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang di depan Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (25/11).
Rep: Rizky Suryarandika Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permasalahan antara organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) dengan Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Junimart Girsang belum selesai. Perwakilan PP mendesak Junimart Girsang meminta maaf secara terbuka di hadapan publik.

Ketua Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) PP Razman Nasution menyebut Junimart Girsang memang sempat mengakui kesalahannya. Namun menurut Razman, pengakuan kesalahan Junimart Girsang itu belum disampaikan dari lubuk hati paling dalam.

"Kami bukannya belum memaafkan ya, tapi permintaan maafnya setengah hati," kata Razman kepada RepJabar," Senin (29/11).

Razman mendesak Junimart Girsang untuk menyampaikan permohonan maaf kepada PP dengan patut dan layak. Ia menganjurkan Junimart menyampaikan permintaan maaf di hadapan publik. Dengan demikian, menurut Razman barulah Junimart baru benar-benar mengakui kesalahannya.

"Harusnya (Junimart) minta maaf terbuka di depan media online, cetak dan elektronik," ujar Razman.

Razman menyatakan hingga saat ini Junimart Girsang belum membuka dialog dengan perwakilan ormas PP. "Belum ada komunikasi (dari Junimart)," ucap Razman.

Sebelumnya, Organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) menggelar aksi di depan Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (25/11). Aksi tersebut untuk menuntut permintaan maaf Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang.

Politikus PDIP itu sempat menyatakan agar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegur PP dan Forum Betawi Rembug (FBR) sebagai imbas bentrokan di Ciledug, Tangerang, beberapa waktu lalu. Kritik tersebut ditujukan agar ormas berbenah sehingga tak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler