Alasan KSAD Dudung akan Rekrut Santri Jadi Tentara
"Saya akan merekrut prajurit baik, khusus para santri dari pesantren-pesantren."
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman mengatakan, pihaknya memiliki alasan terkait perekrutan santri menjadi prajurit TNI. Salah satunya adalah akhlak dari seorang santri pasti terjaga, serta sudah dididik mengenai keagamaannya saat belajar di pesantren.
"Saya akan merekrut prajurit baik, khusus para santri dari pesantren-pesantren termasuk dari lintas agama, khususnya dari muslim. Ada khusus lagi tafsir Alquran. Saya merekrut ini, karena saya yakin kalau dari pesantren, yang sudah dididik agama sudah pasti terjaga masalah akhlak," ujar Dudung kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).
Selain memiliki akhlak yang baik, kata Dudung, prajurit dari kalangan santri juga bisa menghadapi situasi apapun dengan komunikasi yang tertata pada saat di lapangan. Sehingga dengan demikian, Dudung berharap, rakyat bisa lebih sayang lagi dengan TNI, khusus TNI AD. Namun TNI harus jauh lebih menyayangi rakyat. Karena TNI berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
"Semoga ini sangat bermanfaat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan negara kita," harap Dudung.
Lanjut Dudung, hal ini selaras dengan pedoman wajib TNI. Yakni prajurit harus bersikap ramah dan sopan santun terhadap rakyat. Selain itu, prajurit TNI juga haruss menjunjung tinggi kehormatan wanita, kehormatan diri di muka umum dan menjadi contoh dengan sikap kebijaksanaannya.
"Tidak sekali-kali merugikan rakyat, menakuti dan menyakiti hati rakyat. Ini bisa dilakukan kalau akhlak itu bagus, kalau keperibadiannya itu bagus," tegas Dudung.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengeklaim pihaknya sudah lama secara konsisten membuka rekrutmen anggota Polri bersumber dari pesantren, hafiz Alquran hingga siswa berprestasi agama lainnya. Bahkan sejak tahun 2017 hingga sekarang sudah melaksanakan program tersebut.
"Polri dari tahun 2017 sampai dengan saat ini sudah melaksanakan kegiatan rekrutmen anggota Polri dari Perwira sampai Bintara yang memiliki latar belakang santri, hafiz Quran, juara MTQ dan siswa berprestasi agama lainnya dari berbagai provinsi," kata Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/12).
Dedi menjelaskan, sejak tahun 2017 sudah puluhan santri dari pesantren mengikuti pendidikan baik Bintara maupun Perwira. Adapun rinciannya 44 santri mengikuti pendidikan Bintara dan 47 santri mengikuti pendidikan Perwira.
Selanjutnya, jenderal bintang dua ini mengatakan, Polri juga menerima rekrutmen Bintara tahun 2020/2021 kategori hafiz Al-Quran sebanyak 55 orang, Musabaqah Qiroatil Kutub (MQK) sebanyak 1 orang dan Musabaqah Mutawatil Quran (MTQ) sebanyak 9 orang.
Menurut Dedi, Polri juga menerima rekrutmen Bintara Berkomptensi Khusus (Bakomsus) agama dari berbagai provinsi dengan total 77 orang. Hal itu zesuai kebijakan Kapolri pola rekrutmen tersebut akan terus dilaksanakan oleh Polri.