Raih Dana Rp 121 M, Food Market Hub Siap Rambah Pasar Indonesia

Pada kuartal keempat 2021, Food Market Hub memutuskan berekspansi ke Indonesia.

foto istimewa
Logo Food Market Hub.
Rep: Retno Wulandhari Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Food Market Hub (FMH) menerima pendanaan seri A+ senilai 8,5 juta dolar AS atau setara Rp121,9 miliar. Pendanaan seri A ini merupakan yang kedua kalinya didapatkan oleh startup penyedia solusi pengadaan dan inventaris berbasis cloud bagi bisnis makanan dan minuman asal Malaysia tersebut dengan total pendanaan senilai 12,5 juta dolar AS atau sekitar Rp179,1 miliar. 

Baca Juga


Konsorsium Investor pendanaan seri A+ ini dipimpin oleh pemodal ventura asal Indonesia AC Ventures, dan terdiri dari sembilan pemodal ventura ternama di regional ASIA, termasuk Go-Ventures (pemodal ventura dari Go-Jek), SIG and 500 Global, East Ventures, Velocity Ventures dan Capital Code.

Co-founder dan CEO Food Market Hub Anthony See menjelaskan, saat ini FMH bukan hanya memperoleh kepercayaan yang sangat baik dari para investor, tapi juga mendapatkan respons positif dari para pemilik bisnis makanan dan minuman (mamin) di Malaysia. Restoran ternama seperti Din Tai Fung, Pizza Hut, KFC, hingga Putien adalah beberapa nama besar yang sudah menggunakan platform FMH.

“Dalam kurun satu tahun, tak hanya pendanaan yang berlipat ganda, jumlah bisnis restoran yang aktif memakai platform Food Market Hub juga tumbuh hingga dua kali lipat mencapai 5.000 pengguna aktif,” ungkap Anthony melalui siaran pers, Rabu (8/12).

Pada kuartal keempat 2021, Food Market Hub memutuskan berekspansi ke Indonesia dan berencana menggunakan dana segar tersebut guna memperkuat tim di Indonesia, melakukan penetrasi pasar serta mengedukasi pelaku bisnis restoran dan kafe. Sejak masuk ke pasar Indonesia, FMH sudah aktif beroperasi membantu pelaku bisnis untuk mengelola dan mengotomatisasi pengadaan inventaris mereka.

Anthony menambahkan, pesatnya pertumbuhan pengguna aktif platform FMH menandakan pemilik bisnis restoran terus berinovasi dengan proses digitalisasi bisnis. Salah satunya adalah dengan cara menggunakan sistem manajemen dan otomatisasi pengadaan serta inventaris barang untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya dan tetap bertumbuh di masa pandemi ini.

Di Malaysia selama pandemi Covid-19, bisnis mamin pengguna platform FMH menunjukkan pertumbuhan yang sangat positif. "Pengguna kami melaporkan penurunan Harga Pokok Penjualan (HPP) sebesar 20 persen setelah mengadopsi sistem kami. Selain itu, proses administrasi yang tadinya manual kini menjadi 50 persen lebih efisien berkat proses digitalisasi di platform FMH," kata Anthony.

Menurut Anthony, pengguna lain platform FMH juga mengaku proses pemesanan bahan baku hingga koordinasi dengan dapur pusat atau outlet menjadi jauh lebih cepat dan mudah terlacak karena sudah terdigitalisasi. Alhasil, pelacakan selisih anggaran dengan biaya aktual, tingkat inventori dan biaya lain bisa dipantau di satu platform.

YC Ng yang merupakan partner di AC Ventures mengungkapkan konsorsium ini memiliki misi untuk memberi dukungan awal bagi para disruptor digital yang akan menciptakan nilai tambah melalui inovasi teknologi, khususnya di wilayah Asia Tenggara. 

"Jejak Food Market Hub di Hong Kong, Singapura, Malaysia, Taiwan telah menunjukkan potensi yang sangat besar untuk mempercepat transformasi bisnis makanan dan minuman. Kami harap hal ini bisa berlanjut ke seluruh Asia Tenggara, bahkan dunia," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler