Bullous Pemphigoid: Efek Samping Vaksin CoronaVac-Booster Pfizer
Efek samping bullous pemphigoid tak segera muncul setelah penyuntikan vaksin.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian vaksin Covid-19 CoronaVac buatan Sinovac dan Pfizer-BioNTech dilaporkan dapat memicu efek samping berupa bullous pemphigoid (pemfigoid bulosa). Efek samping pada kulit ini umumnya baru muncul sekitar satu bulan setelah dosis booster disuntikkan.
Bullous pemphigoid merupakan kondisi kulit yang terbilang langka. Kondisi ini bisa memicu munculnya lepuhan atau lenting besar berisi cairan di kulit.
Area tersering yang menjadi tempat munculnya lenting bullous pemphigoid adalah area kulit yang sering meregang seperti pada paha atas, bawah perut, dan ketiak. Mayo Clinic mengungkapkan bahwa kulit biasanya akan terasa gatal sekitar beberapa pekan atau bulan sebelum lenting besar bullous pemphigoid terbentuk.
Lenting-lenting besar bullous pemphigoid tidak mudah pecah bila disentuh. Sedangkan area kulit normal di sekitar lenting umumnya akan tampak lebih merah atau lebih gelap dibandingkan normal.
Selain lenting berukuran besar, lenting berukuran kecil juga bisa muncul. Lenting-lenting kecil atau sariawan bisa ditemukan di mulut atau membran mukosa.
Efek samping ini disoroti dalam sebuah studi kasus terbaru yang dipublikasikan dalam International Journal of Dermatology. Studi ini mendokumentasikan tujuh kasus bullous pemphigoid yang muncul setelah seseorang menerima vaksin Covid-19.
Kasus bullous pemphigoid pada empat pasien merupakan kasus yang benar-benar baru muncul dan dialami pasien setelah menerima vaksin. Sedangkan tiga pasien lainnya sudah memiliki riwayat bullous pemphigoid sebelum vaksin namun mengalami kekambuhan setelah mendapatkan vaksin.
Dua dari empat kasus baru bullous pemphigoid terjadi pada pasien yang menerima dosis kedua vaksin Covid-19 CoronaVac. Dua lainnya mengalami kasus baru bullous pemphigoid setelah menerima dosis ketiga atau booster vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech.
"Di sisi lain, ketiga pasien yang mengalami kekambuhan BP (bullous pemphigoid) divaksinasi dengan vaksin dengan virus yang dilemahkan yaitu CoronaVac," kata tim peneliti, seperti dilansir laman Express, Jumat (28/1/2022).
Peneliti mengungkapkan waktu kemunculan efek samping bullous pemphigoid ini beragam pada pasien. Akan tetapi, rentang waktu kemunculannya diperkirakan sekitar dua pekan hingga satu bulan setelah vaksin diberikan. Namun, ada satu pasien yang mengalami efek samping ini hanya satu bulan setelah menerima vaksin.
Ini bukan studi pertama yang menemukan adanya efek samping bullous pemphigoid setelah pemberian vaksin Covid-19. Studi pada tahun lalu dalam jurnal Dermatologic Therapy menemukan sebuah kasus bullous pemphigoid pada seorang pasien setelah menerima vaksin.
Pasien berusia 83 tahun tersebut mengalami gejala bullous pemphigoid selama 30 hari. Gejala yang dia rasakan adalah eritema dan lenting-lenting di kulit yang terasa gatal. Pasien tersebut memiliki kondisi yang sehat dan tak memiliki masalah kesehatan lain yang signifikan sebelum menerima vaksin.
"Riwayat keluarganya negatif dari penyakit-penyakit signifikan dan gangguan kulit," jelas tim peneliti.
Gejala bullous pemphigoid muncul satu pekan setelah pasien tersebut menerima dosis pertama vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech. Saat itu, hanya muncul beberapa lenting di area kaki sehingga kondisi tersebut sempat salah didiagnosis sebagai lesi pascatrauma.
Setelah menerima dosis kedua vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech, pasien itu kembali mengalami gejala. Kali ini, gejala muncul sekitar satu bulan setelah gejala bullous pemphigoid pertama terjadi. Gejala yang dialami pasien adalah kemunculan lenting-lenting pada tungkai dan tubuh.