Kemenhub: Angka Kecelakaan di Jalan Melonjak Higga 3.000 Kasus

Kemenhub mencatat pada 2021 terdapat 103 ribu kecelakaan

Antara/Yusuf Nugroho
Warga menyaksikan mobil truk yang mengalami kecelakaan di jalan jalur pantura Desa Tanjungkarang, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Senin (14/3/2022). Kecelakaan truk bernopol B 9010 NEN pengangkut buah yang menabrak mobil pribadi bernopol B 2760 UFJ tersebut disebabkan sopir truk menghindari pesepeda yang menyeberang saat lampu lalu lintas menyala merah dan menyebakan seorang sopir mengalami luka ringan.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat angka kecelakaan di jalan masih perlu menjadi perhatian lantaran naik hingga 3.000 kasus dari 2020 hingga 2021.

Baca Juga


Direktur Sarana Transportasi Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Danto Restyawan mengatakan keselamatan transportasi jalan merupakan sebuah isu besar dan menjadi tujuan utama transportasi.

"Angka kecelakaan dan fatalitas di negara kita masih cukup tinggi, pada 2020 tercatat angka kecelakaan sebanyak 100 ribu dan fatalitasnya sebanyak 23 ribu (kasus). Sementara di 2021 terdapat 103 ribu kecelakaan dan 25 ribu fatalitas. Artinya dalam satu tahun terjadi kenaikan 3.000 kecelakaan dan 2.000 fatalitas," katanya dalam FGD: Sidang Para Pakar Keselamatan Transportasi Jalan yang dipantau di Jakarta, Rabu (23/3/2022).

Menurut Danto, kondisi tersebut perlu menjadi perhatian bersama. Seluruh pemangku kepentingan diminta untuk bahu membahu mengurangi angka kecelakaan dan fatalitas itu.

"Semua stakeholder harus bahu membahu mengurangi angka kecelakaan dan fatalitas ini karena dampak yang diakibatkan sangat panjang dan signifikan," katanya.

Danto juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dengan baik, agar masyarakat pengguna transportasi jalan dapat memperoleh perlindungan dan level keselamatan yang lebih baik.

"Keselamatan transportasi jalan harus mendapat prioritas tinggi dalam tata kelola transportasi kita," kata Danto.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler