Selama Libur Lebaran, 2.000 Kasus Kehilangan Dilaporkan di Pangandaran

Pangandaran juga mencatat kasus kecelakaan laut dan anak terpisah dari orang tua

Antara/Adeng Bustami
Wisatawan berenang di bendungan matras Hau Eco Lodges Citumang, Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (30/12/2021). Penginapan berkonsep kontainer yang dijadikan kamar tempat beristirahat tersebut menyuguhkan suasana alam dan body rafting di aliran Sungai Citumang.
Rep: Bayu Adji P Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Pangandaran mencatat sejumlah kasus kecelakaan laut dan ribuan kasus kehilangan selama musim libur Lebaran di empat objek wisata di daerah itu. Namun, dari seluruh kejadian itu tak ada kasus yang menyebabkan meninggal dunia.

Baca Juga


Ketua Balawista Kabupaten Pangandaran, Wicaksono, mengatakan, pihaknya menerjunkan sebanyak 60 personel yang berjaga di kawasan Pantai Pangandaran, Pantai Karapyak, Pantai Batu Hiu, dan Pantai Batukaras, selama momen libur Lebaran. Selain personel, pihaknya juga menyiagakan sejumlah peralatan untuk penyelamatan.

"Alhamdulillah zero incident selama liburan ini," kata dia, Selasa (10/5/2022).

Wicaksono mengatakan, selama momen liburan panjang kemarin memang terjadi lima kecelakaan laut berupa orang tenggelam. Seluruhnya terjadi di kawasan Pantai Pangandaran. Namun, semua korban tenggelam dapat diselamatkan.

Ia menambahkan, selain ada kejadian laka, selama momen liburan juga terdapat sekitar 2.000 kasus anak terpisah dengan keluarga dan laporan kehilangan. Namun, menurut dia, semua anak yang terpisah dengan anggota keluarga berhasil ditemukan kembali.

"Semua langsung bisa diitangani dan bertemu lagi keluarganya. Tak ada yang sampai menginap," kata dia.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, hingga Selasa (10/5/2022)sekitar pukul 10.30 WIB, terdapat dua anak terpisah dengan keluarga yang dibawa ke Kantor Balawista Kabupaten Pangandaran. Salah seorang anak yang dibawa berusia sekitar 4 tahun. Anak itu dibawa oleh seorang pedagang di kawasan Pantai Pangandaran.

Ketika datang, anak laki-laki yang memakai pakaian renang itu menangis kencang. Petugas mencoba menenangkan anak, kemudian menanyakan nama orang tua anak tersebut. Setelah mendapat informasi, petugas Balawista mengumumkan kejadian itu melalui pengeras suara. Tak sampai 30 menit, orang tua anak tersebut mendatangi Kantor Balawista untuk membawa kembali anaknya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler