Tanda Diabetes Tipe 2 yang Harus Diwaspadai

Mengenai tanda diabetes tipe 2 membuat Anda bisa mendapatkan perawatan lebih cepat.

Pixabay
Tanda-tanda awal diabetes tipe 2 yang harus diwaspadai. (ilustrasi)
Rep: Desy Susilawati Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes tipe 2 menyebabkan kadar gula darah seseorang menjadi terlalu tinggi. Mengenali tanda dan gejala awal dari kondisi kronis ini dapat membuat seseorang mendapatkan perawatan lebih cepat. Hal ini dapat mengurangi risiko komplikasi parah.

Baca Juga


Tanda dan gejala awal diabetes tipe 2 dapat meliputi:

1. Sering buang air kecil

Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal mencoba membuang kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah. Hal ini dapat menyebabkan seseorang perlu buang air kecil lebih sering, terutama pada malam hari.

2. Meningkatnya rasa haus

Sering buang air kecil yang diperlukan untuk menghilangkan kelebihan gula dari darah dapat menyebabkan tubuh kehilangan air tambahan. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan seseorang merasa lebih haus dari biasanya.

3. Selalu merasa lapar

Penderita diabetes sering kali tidak mendapatkan energi yang cukup dari makanan yang mereka makan. Sistem pencernaan memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa, yang digunakan tubuh sebagai bahan bakar. Pada penderita diabetes, glukosa ini tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh. Akibatnya, penderita diabetes tipe 2 sering merasa lapar terus-menerus, terlepas dari seberapa baru mereka makan.

4. Merasa sangat lelah

Diabetes tipe 2 dapat berdampak pada tingkat energi seseorang dan menyebabkan mereka merasa sangat lelah atau lelah. Kelelahan ini terjadi akibat tidak cukupnya gula yang berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

5. Penglihatan kabur

Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil di mata yang dapat menyebabkan penglihatan kabur. Penglihatan kabur ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata dan bisa datang dan pergi.

Jika seseorang dengan diabetes tidak mendapatkan pengobatan, kerusakan pada pembuluh darah ini dapat menjadi lebih parah. Bahkan kehilangan penglihatan permanen pada akhirnya dapat terjadi.

6. Penyembuhan luka yang lambat

Kadar gula yang tinggi dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah tubuh yang dapat mengganggu sirkulasi darah. Akibatnya, bahkan luka kecil dan luka mungkin membutuhkan waktu berpekan-pekan atau berbulan-bulan untuk sembuh. Penyembuhan luka yang lambat juga meningkatkan risiko infeksi.

7. Kesemutan, mati rasa, atau nyeri di tangan atau kaki

Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh. Pada penderita diabetes tipe 2, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit atau sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki. Kondisi ini dikenal sebagai neuropati dan dapat memburuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika seseorang tidak mendapatkan pengobatan untuk diabetes mereka.

8. Bercak kulit gelap

Bercak kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga bisa menandakan risiko diabetes yang lebih tinggi. Tambalan ini mungkin terasa sangat lembut dan lembut. Kondisi kulit ini dikenal sebagai acanthosis nigricans.

9. Gatal dan infeksi jamur

Kelebihan gula dalam darah dan urine menyediakan makanan untuk ragi yang dapat menyebabkan infeksi. Infeksi ragi cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembap, seperti mulut, area genital, dan ketiak. Daerah yang terkena biasanya gatal, tetapi seseorang mungkin juga mengalami rasa terbakar, kemerahan, dan nyeri.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler