Perempuan di Georgia Mengaku Tertular Cacar Monyet Lewat Uang, Memangnya Bisa?
Perempuan di Georgia yang bekerja di SPBU mengaku tertular cacar monyet lewat uang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah seorang warga negara Georgia, Camille Seaton, mengaku telah sembuh dari cacar monyet, namun masih trauma untuk keluar rumah. Ia bercerita juga bagaimana awal mula dirinya tertular cacar monyet.
Gejala pertama ia rasakan pada 11 Juli 2022, ketika dia melihat beberapa benjolan terbentuk di wajahnya dan mengira itu jerawat, kemudian ia mengabaikannya.
"Tapi malam itu, semua sudah memutih. Saya tahu ada sesuatu yang terjadi," ujar Seaton, dilansir laman People, Senin (8/8/2022).
Setelah benjolan muncul dengan cepat dan semakin banyak di wajahnya, Seaton memutuskan untuk ke rumah sakit pada 16 Juli 2022 untuk cek laboratorium. Hasilnya keluar beberapa hari kemudian, dan dia terinfeksi cacar monyet.
Seaton menjadi salah satu kasus pertama di negaranya. Bentol yang dia pikir adalah jerawat, ternyata adalah lesi cacar monyet. Dia mengatakan, dia yakin tertular virus itu karena terus-menerus memegang uang di stasiun pengisian bahan bakar tempat dia bekerja.
"Saya menyentuh banyak uang. Undang-undang yang mewajibkan masker telah dicabut, sehingga kami tidak mengenakan masker. Saya tidak mengenakan sarung tangan. Saya tidak berhati-hati, saya menyentuh wajah dan tubuh saya, saya memindahkan banyak kuman secara tidak sadar," ujar perempuan berusia 20 tahun itu.
Cacar monyet sebetulnya ditularkan melalui kontak kulit-ke-kulit. Menurut spesialis penyakit menular di Memorial Hermann Health System di Houston, dr Linda Yancey, benda atau barang sangat mungkin menjadi tempat penularan virus. Para ahli mengatakan cacar monyet juga dapat menyebar melalui tetesan (droplet) pernapasan yang besar.
"Sangat mungkin cacar monyet ditularkan melalui barang-barang seperti uang, karena virus dapat bertahan selama berhari-hari di lingkungan," kata dr Yancey.
Bahkan, salah satu kasus di AS adalah seorang perempuan yang tertular lewat seprei. Dia membersihkan kamar Airbnb saat bekerja.
Memegang barang-barang penting seperti uang, gagang pintu, hingga kereta belanja, berpotensi membuat orang tertular virus cacar monyet. Menurut dr Yancey, cacar monyet adalah saudara kandung dari cacar (smallpox).
Seaton mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang cacar monyet sampai akhirnya tertular. Gejalanya meningkat dengan cepat saat mengisolasi di rumah. Seiring dengan munculnya lesi, ia mengalami demam, ruam, sakit kepala, kelelahan, nyeri sendi, dan nyeri otot.
"Itu tidak nyaman. Saya membersihkan semuanya, seperti mencuci tangan setiap 15 menit. Lesi di wajah saya adalah yang pertama muncul dan itu tetap ada di wajah saya selama satu setengah pekan," kata Seaton.
Ketika wajahnya mulai sembuh, lesinya mulai muncul di tubuh Seaton. Paling banyak lesi itu muncul di bagian tangan, sehingga ia sulit melakukan apa pun dengan tangan.
"Saya tidak bisa memegang gawai. Saya tidak bisa melakukan apa-apa di rumah. Saya bahkan tidak bisa melipat pakaian. Itu sangat menyedihkan," ujar dia.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, cacar monyet dapat dicegah dengan vaksin cacar Jynneos. Vaksin ini masih efektif meskipun orang telah didiagnosis.
Bersamaan dengan vaksin, profesional medis juga telah menggunakan perawatan antivirus, seperti tecovirimat (TPOXX), untuk cacar monyet dengan pasien yang lebih mungkin sakit parah. Staf medis tidak dapat memberikan perawatan antivirus apa pun untuk Seaton.
Seaton hanya diberi resep amoksisilin dan steroid karena dia secara bersamaan didiagnosis dengan radang tenggorokan. Untuk keluhan terkait cacar monyet, dokter hanya memberinya Tylenol sebagai pereda demam.
Seaton menyebut proses penyembuhan cacar monyet berkisar dari dua hingga empat pekan. Beberapa orang baik-baik saja dalam sepekan, beberapa orang baik-baik saja dalam dua pekan, beberapa orang membutuhkan waktu empat pekan penuh.
"Dalam kasus saya, saya membutuhkan waktu tiga setengah pekan untuk sembuh," kata Seaton.
Meski telah sembuh, Seaton masih merasa trauma tinggal serumah dengan putrinya yang berusia tiga tahun. Ia mengalami pekan yang berat, sehingga mengimbau semua orang kembali mengenakan masker dan sarung tangan.