Mengapa Pengidap Hipertensi Berisiko Demensia?

Hipertensi juga dipengaruhi oleh banyak faktor, selain hipertensi.

ANTARA/Dedhez Anggara
Petugas kesehatan dari Puskesmas Margadadi memeriksa tekanan darah warga lanjut usia di Posyandu Karangmulya Desa Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (7/7/2022). Pengidap hipertensi berisiko demensia.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis saraf Eka Harmeiwaty mengatakan, pengidap hipertensi berisiko mengalami gangguan kognitif atau demensia. Ia menjelaskan, tekanan darah tinggi dapat menimbulkan kerusakan di dinding pembuluh darah sehingga lambat laun terjadi kerusakan di saraf darah otak serta penyempitan pembuluh darah berukuran kecil-kecil di otak.

"Sumbatan-sumbatan kecil-kecil ini biasanya lebih dominan di daerah memori itu, yang menyebabkan dia mengalami gangguan kognitif yang berlanjut sebagai demensia," ujar dr Eka dalam diskusi daring "Waspada Hipertensi Merusak Otak?" di Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Baca Juga


Namun, dr Eka mengatakan tidak dapat memastikan kapan demensia mengusik pengidap hipertensi. Pasalnya, demensia juga dipengaruhi banyak faktor lain, termasuk genetik.

"Kapan akan terjadinya demensia? Tidak ada yang tahu, enggak semua yang hipertensi akan demensia, tapi berisiko demensia. Jadi belum bisa dibilang hipertensi menimbulkan demensia setelah sekian tahun," kata dokter RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita ini.

Lebih lanjut, dr Eka mengatakan, sumbatan-sumbatan kecil yang muncul di otak juga dapat terjadi pada pasien hipertensi yang telah terkontrol selama bertahun-tahun. Di antara mereka, tidak jarang juga yang mengalami gangguan kognitif.

Hipertensi merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Untuk mengatasinya, pasien harus minum obat secara teratur, mengatur pola hidup sehat, serta menghindari faktor risikonya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler