Perempuan Diminta Jangan Takut Pap Smear, Ini Manfaatnya
Kanker serviks merupakan pembunuh terbanyak bagi perempuan di dunia.
REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar meminta para perempuan tidak takut melakukan pap smear. Dia mengatakan, pap smear penting karena merupakan deteksi dini pencegahan kanker serviks.
Menurut data, kanker serviks ini merupakan pembunuh terbanyak bagi perempuan di dunia. "Pap smear merupakan cara paling mudah dan murah untuk melakukan pencegahan supaya kita tidak terkena kanker. Sayang sekali kalau tidak mencegah, karena ini bisa dicegah," kata Ferry di Kediri, Jawa Timur, Senin (5/9/2022).
Dia terus mendorong kaum perempuan untuk rutin melakukan pap smear. Banyak perempuan yang merasa takut dan tidak nyaman melakukan pap smear, padahal pap smear ini banyak manfaatnya.
"Kita harus terus meyakinkan teman-teman wanita untuk melakukan pap smear. Rasa takutnya harus bisa dikalahkan. Apabila nanti ditemukan suatu hal bisa segera ditangani sehingga tidak masuk ke stadium lanjut," kata dia.
Data Kementerian Kesehatan per 31 Januari 2019, kasus kanker serviks mencapai 23,4 persen per 100 ribu penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100 ribu orang.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan onkologi ginekologi dari Universitas Indonesia Bambang Dwipoyono di Jakarta mengungkapkan, sekitar 70 persen terjadi perdarahan terus menerus di dalam atau di luar periode haid menjadi gejala terbanyak kanker serviks.
Menurut dia, perdarahan ini berbeda dengan haid yang memiliki pola waktu teratur setiap bulannya dan terulang. Sedangkan perdarahan di luar masa haid bisa terjadi karena sentuhan misalnya saat berhubungan seksual atau dengan sendirinya.
Ia pun menjelaskan sangat dianjurkan agar perempuan yang sudah haid memiliki catatan, sebab jika diketahui ada perubahan dalam pola haidnya bisa langsung periksa. Dalam kesempatan ini, dia juga meninjau pelaksanaan pap smear yang diikuti lebih dari 50 orang. Turut hadir, Direktur RSUD Kilisuci Kota Kediri dr Tutik Mahanani, Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Paulus Luhur Budi, perwakilan organisasi wanita, dan tamu undangan.