Jalan Cepat Selama Tujuh Menit Bisa Tekan Risiko Penyakit Jantung
Jalan cepat setiap hari bisa cegah penyakit jantung secara signifikan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyakit jantung koroner bertanggung jawab atas kematian 64 ribu warga Inggris setiap tahun. Para ilmuwan pun semakin banyak belajar tentang cara mencegahnya.
Selama ini, olahraga aerobik seperti jalan kaki terbukti dapat membantu mencegah penyakit jantung. Penelitian baru menunjukkan bahwa menambahkan sedikit kecepatan untuk berjalan juga bermanfaat.
Studi yang diterbitkan pada Kamis (27/10/2022) di European Heart Journal menemukan bahwa melakukan jalan cepat setiap hari dapat membantu mencegah penyakit jantung secara signifikan. Para peneliti di Leicester Biomedical Research Center dan University of Cambridge menganalisis data kesehatan lebih dari 80 ribu warga Inggris untuk mengungkap tren tentang olahraga dan penyakit kardiovaskular.
Peneliti melihat bahwa tingkat penyakit kardiovaskular 14 persen lebih rendah pada orang-orang yang olahraganya terdiri atas 20 persen olahraga sedang hingga berat. Itu jika dibandingkan dengan mereka yang hanya melakukan olahraga sedang hingga berat sebesar 10 persen.
"Ini sama dengan mengubah jalan kaki 14 menit setiap hari menjadi jalan cepat tujuh menit," kata peneliti, seperti dilansir dari laman Express, Selasa (1/11/2022).
Para peneliti juga menemukan bahwa tingkat penyakit jantung tidak berubah ketika jumlah keseluruhan aktivitas fisik meningkat, tetapi proporsi dari olahraga sedang hingga berat tetap sama. Penyakit kardiovaskular adalah istilah luas yang menggambarkan kondisi yang mempengaruhi kesehatan jantung dan darah, termasuk penyakit jantung koroner dan strok.
John Hopkins Medicine menjelaskan bahwa olahraga memberikan beberapa manfaat fisik bagi jantung, termasuk menurunkan tekanan darah. Olahraga bekerja seperti obat beta-blocker untuk memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah (saat istirahat dan juga saat berolahraga).
"Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung," kata John Hopkins Medicine.
Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa olahraga dapat memangkas kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis yakni penumpukan zat lemak di dinding pembuluh darah. Aterosklerosis menghalangi darah mencapai jantung yang menjadi tanda penyakit jantung, serta organ lain seperti otak dalam kasus strok.
Dalam studi tersebut, para peneliti melihat data latihan dari 88.412 orang dewasa paruh baya yang terdaftar di UK Biobank, bank data skala besar yang berisi catatan kesehatan setengah juta orang dari Inggris. Sebanyak 88.412 orang yang terlibat dalam penelitian ini menggunakan alat fitness tracking di pergelangan tangan mereka selama sepekan sebagai bagian dari studi UK Biobank.
Para peserta biobank kemudian ditindaklanjuti selama rata-rata 6,8 tahun dan jumlah kejadian kardiovaskular, yang meliputi strok dan penyakit jantung iskemik (penyakit jantung yang disebabkan oleh arteri yang sempit). Sementara itu, pedoman di UK yang ditetapkan oleh UK Chief Medical Officer menyarankan agar masyarakat tetap aktif setiap hari.
Mereka secara khusus merekomendasikan melakukan 150 menit olahraga intensitas sedang dan 75 menit olahraga berat per pekan. Jika bisa, penting juga untuk memasukkan latihan kekuatan atau angkat beban ke dalam rutinitas olahraga. Studi sebelumnya telah menemukan hubungan antara latihan kekuatan dan aerobik dengan panjang umur.