Belajar dari Kasus Chiki Ngebul, Ini Bahaya Nitrogen Cair Tersisa di Makanan

Penjual chiki ngebul masih ditemukan di beberapa sekolah di Tasikmalaya.

Tahta Aidilla/Republika
Jajanan chiki ngebul. Sejumlah anak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat keracunan makanan setelah mengonsumsi jajanan chiki ngebul pada November 2022.
Rep: Bayu Adji P Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kepala Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Kota Tasikmalaya, Jajat Setia Permana, mengatakan pihaknya masih menemukan jajanan chiki ngebul di wilayah kerjanya. Pedagang chiki ngebul itu umumnya berjualan di lingkungan sekolah.

Usai peristiwa keracunan chiki ngebul yang terjadi pada November 2022, Jajat mengatakan, pihaknya telah melakukan edukasi kepada pedagang. Salah satu edukasi yang diberikan adalah agar pemberian nitrogen cair ke dalam makanan tidak berlebihan.

Baca Juga



"Dari laporan puskesmas, chiki ngebul itu masih ada sisa kandungan nitrogen cair," kata dia, saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (8/1/2023).

Jajat mengatakan, berbahaya jika nitrogen masih tersisa di makanan. Orang yang memakannya bisa mual, muntah, diare, bahkan mengalami kerusakan jaringan karena sifat dingin nitrogen.

"Seharunya kan ketika ditambahkan, nitrogen itu langsung menguap kalau pemberiannya tidak berlebih. Kalau berlebih, sisa nitrogen di makanan itu yang berbahaya," kata Jajat.

Selain itu, pedagang juga diedukasi agar nitrogen yang digunakan yang khusus untuk makanan. Dengan begitu, keamanannya lebih terjamin.

"Kalau digunakan sebenarnya masih boleh, namun harus dipastikan di produk nitrogennya tidak ada lagi (di makanan) dan itu merupakan food grade. Kalau tidak bisa memastikan, kami imbau pedagang tidak produksi dulu," kata dia.

Menurut Jajat, saat ini BPOM juga sedang melakukan kajian terkait standar penggunaan nitrogen dalam makanan. Pasalnya, selama ini belum ada panduan terkait hal itu. "Mudah-mudahan pekan depan sudah ada panduannya," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni mengatakan, nitrogen cair lewat chiki ngebul atau ice smoke jika dikonsumsi berkepanjangan bisa menyebabkan kerusakan internal pada organ. Cold burn atau luka bakar dingin merupakan kerusakan lokal pada kulit dan jaringan lainnya akibat pembekuan. Hal ini karena paparan dingin berkepanjangan.

"Risiko bahaya nitrogen cair apabila bersentuhan dengan tubuh, yaitu bisa menyebabkan kerusakan termal yang parah pada kulit, mata, maupun organ," kata dr Dini dalam keterangannya, di Tangerang , Banten, Ahad (8/1/2023).

Tingkat keparahan cedera tergantung pada durasi dan area kontak. Dari sejumlah kasus, cedera terjadi ketika kulit telanjang dan jaringan terbuka lainnya bersentuhan dengan nitrogen cair selama lebih dari beberapa detik.

"Misalnya, hal ini dapat terjadi jika seseorang menahan makanan berlapis nitrogen cair di mulutnya terlalu lama atau jika camilan menempel di gusinya," ujarnya.

Dr Dini mengingatkan orang tua meningkatkan kepedulian terhadap makanan-minuman anak yang dikonsumsi di luar rumah. Ayah dan ibu perlu mengedukasi anak-anak untuk jajan kudapan yang sehat, diolah dengan benar, dan higienis.

"Pada dasarnya, chiki ngebul atau makanan apa pun, masyarakat Kota Tangerang harus lebih meningkatkan kewaspadaan dengan semua jajanan di luar. Jangan tergiur warna atau tampilan semata," ujarnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) mengenai seruan pelaporan kasus kedaruratan medis makanan berasap mengandung nitrogen cair atau disebut dengan chiki ngebul. Hal itu dilakukan setelah beberapa anak SD di Tasikmalaya yang keracunan setelah mengonsumsi chiki tersebut.

Dalam SE tersebut dinyatakan terjadi peningkatan kasus dalam penggunaan nitrogen cair yang bersifat lokal. Namun demikian, jika terjadi kejadian serupa di tempat lain, tetap perlu pelaporan dan pemantauan serta koordinasi penanganan di lapangan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler