Yang Melatari Para Pemuda Mengganti Bahasa Belanda dengan Bahasa Indonesia di Rapat-rapat Organisasi
Di rapat-rapat organisasi pemuda, penggunaan bahasa Belanda diganti dengan bahasa Indonesia.
Setelah pelaksanaan Kongres Pemuda Indonesia Pertama, muncul tekad mengganti penggunaan bahasa Belanda dengan bahasa Indonesia di rapat-rapat organisasi pemuda.
M Tabrani memunculkan nama bahasa Indonesia untuk pertama kalinya di Hindia Baroe edisi 16 Januari 1926, lalu mengulanginya pada Hindia Baroe edisi 6 Februari 1926. Setelah itu muncul polemik di koran itu. Adalah Nrs yang pertama kali memberikan tanggapan, dimuat Hindia Baroe pada 8 Fabruari 1926.
Komentar Nrs yang mendukung penerbitan bahasa Indonesia memantik Tabrani untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai yang ia maksud sebagai bahasa Indonesia. Ia menjelaskannya di Hindia Baroe pada 11 Februari 1926. Oohya! Jangan lupa baca ini juga ya: Jika Tabrani tak Tersinggung, akankah Ada Bahasa Indonesia?
Ada yang kontra terhadap pemunculan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. G Astrohadikoesoemo melontarkan ketidaksetujuannya menerbitkan bahasa perstauan sebelum Indonesia merdeka. Kata dia di Hindia Baroe 13 Februari 1926:
Dari sebab itoe marilah kita pertama menangkap kemerdekaan itoe. Nanti bahasa gampang!
Ketika Tabrani menawarkan nama bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di di hari terakhir Kongres Pemuda Indonesia Pertama, Muh Yamin menolaknya. Muh Yamin telah menyusun ikrar pemuda yang menyebut “menunjung bahasa persatuan bahasa Melayu”. Tabrani tak menyetujui ikrar ini, karena jika tanah airnya Indonesia, bangsanya Indonesia, maka bahasanya juga harus Indonesia bukan Melayu.
Kendati ikrar pemuda ini tak jadi dibacakan di sidang umum kongres, tapi telah memunculkan resonansi. Setelah kongres selesai, para aktivis berbagai organisasi pemuda membulatkan tekad untuk mulai mengganti penggunaan bahasa Belanda dengan bahasa Indonesia di setiap rapat-rapat mereka.
Itulah yang kemudian membuat koran di Belanda, De Nieuwe Rotterdamsche Courant menurunkan tulisan berjudul “Bahasa Indonesia”. Oohya! Jangan lupa baca ini ya: Sebelum Kongres Pemuda Indonesia Kedua, Koran Belanda pun Sudah Ada yang Sebut Bahasa Indonesia.
Priyantono Oemar
Oohya! lihat juga:
Sebelum Kongres Pemuda Indonesia Kedua, Koran Belanda pun Sudah Ada yang Sebut Bahasa Indonesia
Setelah Sumpah Pemuda, Bahasa Indonesia Pernah Disebut sebagai Bahasa yang Kasar dan Kacau.
Koran Hindia Baroei Ini Jadi Bukti Nama Bahasa Indonesia Disebut untuk Pertama Kalinya.
Apa Itu Melayu-Gampang yang Disebut Tabrani Sebagai Bahasa Indonesia?