Menu Sarapan 'Terburuk' yang Bisa Bikin Perut Makin Buncit

Ada beberapa menu sarapan yang bisa menimbulkan dampak berbahaya.

www.freepik.com.
Menu sarapan terburuk yang bisa membuat perut menjadi buncit. (ilustrasi).
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi banyak orang, sarapan adalah waktu makan yang paling menyenangkan. Anda bisa bangun dari tempat tidur, membuat secangkir kopi favorit, dan memanjakan diri dengan makanan enak untuk memulai pagi.

Baca Juga


Meskipun ada banyak pilihan lezat dan sehat, ada juga beberapa menu sarapan yang bisa menimbulkan dampak berbahaya. Penelitian menunjukkan, beberapa makanan tertentu yang biasa disajikan saat sarapan lebih mungkin menyebabkan penumpukan lemak di perut yang juga dikenal sebagai lemak visceral.

Meskipun sangat sehat dan perlu memiliki sejumlah lemak di sekitar perut, terlalu banyak lemak bisa berbahaya karena berada di sekitar organ perut. Faktanya, lemak perut berlebih bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, strok, dan diabetes.

Mengonsumsi makanan sarapan yang tidak sehat mungkin tidak langsung membuat Anda terkena risiko kesehatan itu. Namun, membiasakan mengonsumsi makanan ini dapat meningkatkan risiko kelebihan lemak visceral, terutama jika disertai dengan gaya hidup yang tidak aktif dan banyak stres.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa makanan sarapan terburuk untuk lemak perut seperti dilansir Eat This Not That, Senin (9/1/2023):

1. Daging olahan

Daging olahan adalah salah satu makanan sarapan terburuk untuk lemak perut. Dalam sebuah laporan dari American Journal of Clinical Nutrition, daging olahan dinilai memiliki korelasi positif terhadap penambahan berat badan. Sebuah studi tahun 2019 dari International Journal of Obesity menunjukkan bahwa membatasi konsumsi daging olahan bisa mempertahankan kadar lemak visceral yang rendah.

2. Roti panggang putih

Roti putih dan karbohidrat olahan lainnya dapat dengan mudah menyebabkan penambahan berat badan, terutama di sekitar area perut. Sebuah laporan dari American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa biji-bijian dikaitkan dengan lebih sedikit lemak visceral, roti putih memiliki efek sebaliknya dan secara positif dikaitkan dengan peningkatan jaringan lemak visceral.

Beralih ke biji-bijian utuh, alih-alih karbohidrat olahan, bisa meningkatkan kesehatan secara menyeluruh. Anda dapat mencoba sepotong roti gandum dengan topping alpukat atau telur, atau mengganti sarapan dan mencoba beberapa oatmeal untuk serat yang lebih tinggi.

3. Sarapan fast food

Makanan fast food atau cepat saji memang terbilang mudah dan terjangkau, tetapi sayangnya disertai dengan daftar panjang konsekuensi yang berhubungan dengan kesehatan. Pertama, makanan cepat saji bisa tinggi lemak trans, yang bila dikonsumsi secara teratur ditemukan menyebabkan obesitas, penyakit jantung, dan diabetes. Faktanya, sebagian besar penelitian menyarankan agar kita menghilangkan lemak trans dari diet kita sepenuhnya.

Lemak trans secara khusus dapat menyebabkan lebih banyak penambahan berat badan di daerah perut, yang ditemukan setelah penelitian pada wanita pascamenopause di Nutrition & Diabetes. Studi lain yang berfokus pada orang dewasa di Iran menyimpulkan bahwa konsumsi makanan cepat saji terkait dengan peningkatan sindrom metabolik, yang meliputi kondisi, seperti obesitas perut, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

4. Sereal manis

Mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan adalah cara cepat untuk menggagalkan tujuan penurunan berat badan, dan banyak sereal populer yang sarat dengan gula. Menurut sebuah penelitian di European Journal of Preventive Cardiology, tambahan gula dikaitkan dengan peningkatan jaringan lemak visceral yang lebih besar.

Sulit untuk menemukan sereal yang tidak mengandung gula tambahan, tetapi ada beberapa pilihan sereal yang lebih sehat. Cobalah merek sereal yang mengandung lebih sedikit gula, kaya protein dan serat, untuk membuat Anda merasa kenyang sampai makan siang.

5. Kopi dengan gula atau creamer

Kopi sejatinya bisa bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Itu pun jika kopi dikonsumsi tanpa gula atau creamer. Sayangnya, minuman kopi yang sering kita pesan di kafe favorit penuh dengan gula dan kalori dari lemak. Minuman yang dibuat dengan tambahan gula telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk penambahan berat badan dan obesitas perut.

Harvard Health bahkan menekankan bahwa minuman dengan tambahan gula kadang-kadang bisa lebih buruk daripada makanan tinggi gula, karena minuman ini mengandung sedikit atau tanpa nutrisi sama sekali.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler