Waktu Terbaik Mencuci Seprai: Apa yang Terjadi Jika tak Dicuci Sepekan?

Para ahli merekomendasikan mencuci seprai setiap sepekan sekali.

Reiny Dwinanda/Republika
Waktu terbaik mencuci seprai. (ilustrasi)
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur malam yang nyenyak penting untuk kesehatan. Waktu berjam-jam yang Anda habiskan dalam kenyamanan tempat tidur dapat membuat seprai Anda kurang bersih.

Baca Juga


Kesepakatan umum di antara para ahli menyatakan, mencuci seprai yaitu sepekan sekali (setiap tujuh hari sekali). Sebuah studi pada 2017 menemukan bahwa orang Amerika rata-rata hanya mengganti seprai mereka setiap 24 hari sekali. Pertantaannya kemudian, bagaimana jika Anda tidak mencuci seprai selama sebulan? Apa sebenarnya yang terjadi ketika Anda melampaui batas tujuh hari itu?

Kebanyakan ahli merekomendasikan untuk mencuci seprai satu kali sepekan. Jika Anda mencatat jam tidur yang disarankan per malam, itu berarti Anda menghabiskan antara 49 jam dan 63 jam di tempat tidur setiap pekan. Selama itu, tempat tidur Anda menumpuk keringat, kotoran, tungau debu, sel kulit mati, dan banyak lagi.

Itu sebabnya sebagian besar ahli, mulai dari The New York Times hingga Good Housekeeping merekomendasikan untuk mencuci seprai sepekan sekali. Dengan membersihkan tempat tidur secara teratur, Anda dapat meminimalisasi penumpukan yang tidak higienis ini.

Jika Anda tidak mematuhi "aturan" mencuci seprai sepekan sekali, dokter kulit Alok Vij memperingatkan bahwa seprai kotor dapat menyebabkan kulit gatal, serangan asma, alergi musiman, atau ruam. Kotoran dan keringat yang menumpuk juga dapat menyebabkan memunculkan tungau debu dan kotorannya paling menganggu.

"Tungau debu adalah makhluk mikroskopis yang sangat umum di sebagian besar rumah tangga. Mereka tidak menggigit, tetapi dapat menyebabkan ruam dan iritasi kulit, dan dapat memperburuk gejala alergi bagi banyak orang," jelas Sleep Foundation. 

Tungau debu dapat berkembang biak dengan kecepatan yang subur dan hanya dapat hidup dari sel kulit mati. Pada waktu tertentu, bisa ada puluhan ribu, bahkan ratusan ribu tungau debu yang hidup di kasur dan tempat tidur Anda. Bahkan jika Anda tidak alergi terhadap tungau debu.

Mencuci sepekan sekali adalah dasar yang baik bagi kebanyakan orang yang menghabiskan waktu rata-rata di tempat tidur. Namun, para ahli mengatakan, Anda mungkin ingin mencuci seprai lebih sering jika membiarkan hewan peliharaan tidur di tempat tidur Anda, atau jika Anda memiliki riwayat alergi atau asma. Dalam kasus ini, mencuci setiap tiga atau empat hari dapat membantu memperbaiki gejala dan mengurangi risiko masalah kesehatan.

 

Cara terbaik mencuci seprai

Untuk memastikan seprai tetap dalam kondisi prima saat mencucinya dengan frekuensi tertentu, Anda sebaiknya memulai dengan melakukan praperawatan terhadap noda apa pun sebelum dimulai. Untuk melakukannya, Anda dapat menggunakan sabun cuci piring, mengoleskannya ke area yang terkena (Anda mungkin ingin memakai sarung tangan, tergantung pada produk yang Anda gunakan).

Selanjutnya, masukkan seprai Anda ke dalam siklus pencucian dengan pengaturan suhu rendah 4,4 derajat Celsius yang dianggap ideal untuk pencucian setiap pekan. Namun, jika musim dingin dan flu, atau jika seprai Anda sudah lebih dari sepekan tidak dicuci, Anda mungkin ingin menaikkan suhu untuk membunuh kuman.

"Cobalah untuk menghindari penggunaan pelembut kain dan lembar pengering, atau setidaknya jangan menggunakannya untuk setiap kali mencuci. Pelembut meninggalkan residu yang mengurangi kemampuan bernapas dan daya serap kain. Saat residu menumpuk seiring waktu, Anda mungkin akan merasa kepanasan di seprai Anda," tambah The New York Times.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler