Konfik Israel-Palestina: Rihanna Patah Hati Lihat Anak-Anak Kehilangan Nyawa

Rihanna turut mendesak adanya solusi untuk mengatasi konflik Israel-Palestina.

AP Photo/David J Phillip
Penyanyi Rihanna tampil di halftime NFL Super Bowl 57, Senin (13/2/2023), di Glendale, Arizona, Amerika Serikat. Rihanna turut menyuarakan keprihatinannya terhadap serangan yang dilancarkan pasukan Israel ke Palestina.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik antara Israel dan Palestina yang terus berlanjut juga menjadi perhatian selebritas dunia. Salah satunya adalah penyanyi Rihanna.

Dalam salah satu postingan media sosialnya, pelantun "Umbrella" itu menaruh simpati pada korban akibat kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina. Selain terkenal sebagai penyanyi, Rihanna juga merupakan pahlawan nasional Barbados, negara asalnya.

Baca Juga




"Hati saya hancur dengan kekerasan yang saya lihat antara Israel dan Palestina. Saya tidak tega melihatnya. Anak-anak Israel dan Palestina yang tidak bersalah bersembunyi di tempat perlindungan dari bom, lebih dari 40 nyawa hilang di Gaza saja, setidaknya 13 di antaranya juga anak-anak yang tidak bersalah," kata Rihanna dalam unggahannya di Instagram, dikutip Republika.co.id, Kamis (6/4/2023).

Cicitan Rihanna mengacu pada krisis Israel-Palestina tahun 2021 lalu. Dia mengkritik banyaknya korban yang muncul. Konflik tersebut tidak pernah usai hingga kini.

"Perlu ada semacam solusi untuk menyelesaikannya. Kami sedih menyaksikan orang-orang tak bersalah terus menjadi korban dari gagasan pemerintah dan ekstremis. Siklus ini harus diputus," ujar dia.

Saat ini, kekerasan yang dilakukan oleh polisi Israel di Kompleks Masjid Al Aqsa terus berlanjut dilakukan pada Rabu (5/4/2023). Pada malam kedua di Yerusalem, ketika para jamaah Palestina membarikade diri mereka sendiri di dalam Masjid Al Aqsa di kompleks Kota Tua, polisi Israel menggunakan kekuatan untuk mengusir puluhan jamaah yang menghalangi polisi agar tak memasuki Masjid Al Aqsa.

Walaupun kerusuhan itu tidak sehebat malam sebelumnya, situasi di kompleks suci umat Islam itu tetap memanas. Terlebih, ini terjadi saat umat Islam merayakan bulan suci Ramadhan dan orang-orang Yahudi memulai liburan Paskah selama sepekan.

Pejuang Palestina di Jalur Gaza terus memperbarui tembakan roket mereka ke Israel setelah insiden pendobrakan di malam sebelumnya. Tindakan pasukan Israel menimbulkan kekhawatiran akan peluncuran roket yang lebih luas dari kelompok pejuang Palestina.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler