Sempat Bilang Bahaya, Elon Musk Kini Investasi di Proyek AI Twitter

Musk menyerukan jeda selama berbulan-bulan pada pengembangan AI bulan lalu.

AP Photo/Francois Mori
Meski sempat mengkritik keras, CEO Twitter Elon Musk justru tetap akan melanjutkan proyek AI-nya sendiri.
Rep: Santi Sopia Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Jauh sebelum ChatGPT dari OpenAI menggemparkan jagat maya, miliarder Elon Musk termasuk orang yang memperingatkan bahaya kecerdasan buatan (AI). Bulan lalu, Musk bahkan menandatangani surat terbuka yang menyerukan penghentian pelatihan AI lebih lanjut karena potensi bahaya dari kecerdasan buatan.

Baca Juga


Tapi, di sisi lain, Musk tampaknya tetap akan melanjutkan proyek AI-nya sendiri. Menurut laporan dari Insider, dikutip Mashable SEA, Sabtu (15/4/2023), Elon Musk baru-baru ini mengakuisisi 10.000 GPU, sebuah investasi untuk proyek AI baru di Twitter.

Belum jelas seperti apa persisnya proyek AI tersebut. Namun, sumber Insider mengatakan bahwa Twitter berencana menggunakan datanya untuk melatih model bahasa besar atau LLM dan berspekulasi bahwa itu bisa untuk memperbarui alat pencarian atau penayangan iklan Twitter.

OpenAI telah menggunakan data Twitter untuk melatih model bahasanya sendiri. Namun, Musk mengatakan pada bulan Desember bahwa dia "memberi jeda" akses OpenAI ke database Twitter.

Bekerja pada model AI besar adalah proses yang intensif dan mahal. Sumber dalam menunjukkan bahwa GPU untuk pelatihan AI yang dibuat oleh pabrikan terkemuka Nvidia dapat menelan biaya sekitar 10.000 dolar AS.

Itu menempatkan pembelian Musk pada label harga yang mungkin mencapai puluhan juta dolar. Musk tidak senang dengan OpenAI, yang ia dirikan bersama pada 2015.

Sejak itu ia memutus hubungan dengan perusahaan tersebut. Sejak ChatGPT menjadi aplikasi dengan pertumbuhan tercepat sepanjang masa awal tahun ini, Musk mengisyaratkan akan membuat pesaing basis ChatGPT sendiri.

Dia juga menyinggung Microsoft, mitra terbesar OpenAI, yang telah mengintegrasikan model bahasa OpenAI ke dalam mesin pencari Bing-nya. Bulan lalu, Musk mempertanyakan keputusan Microsoft untuk menghentikan tim etika AI-nya. Meskipun Musk juga memberhentikan tim etika AI di Twitter ketika dia mengambil alih perusahaan.

Sementara itu, di Tesla, Musk tidak terlalu khawatir tentang jenis AI tertentu, berkat kebutuhan perusahaan mobil listrik akan teknologi ini dalam pengembangan kendaraan kemudi mandiri. Hanya masalah waktu yang akan menunjukan apakah pendapat Musk tentang AI chatbots kemudian berubah setelah dia mengintegrasikannya ke dalam salah satu model bisnisnya sendiri. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler