Sekjen PBB: Israel Kerahkan Kekuatan Berlebihan dalam Operasi di Jenin

Pasukan Israel melakukan operasi ke kamp pengungsi Jenin selama dua hari.

AP/Majdi Mohammed
Warga Palestina memeriksa rumah yang rusak di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Rabu,(5/7/2023).
Rep: Kamran Dikarma, Dwina Agustin Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan Israel telah mengerahkan kekuatan berlebihan saat menggelar operasi di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat. Dia memperingatkan Israel agar tak meningkatkan aksi kekerasan.

Baca Juga


“Ada kekuatan berlebihan yang digunakan oleh pasukan Israel,” ujar Guterres kepada awak media di New York saat mengomentari operasi pasukan Israel di Jenin, Kamis (6/7/2023), dikutip laman resmi Al Arabiya.

Dia mengatakan, operasi terbaru pasukan Israel di Jenin, yang turut mengerahkan serangan udara, merupakan kekerasan terburuk di Tepi Barat dalam beberapa tahun terakhir. “Dengan dampak yang signifikan terhadap warga sipil, termasuk lebih dari 100 orang terluka dan ribuan orang terpaksa mengungsi,” ucapnya.

Guterres mengungkapkan, Israel memiliki kekhawatiran yang sah atas keamanannya. “Namun, eskalasi bukanlah jawabannya. Ini hanya mendukung radikalisasi dan mengarah pada siklus kekerasan serta pertumpahan darah yang semakin dalam,” katanya.

“Memulihkan harapan rakyat Palestina dalam proses politik yang bermakna, yang mengarah ke solusi dua negara dan mengakhiri pendudukan, merupakan kontribusi penting Israel untuk keamanannya sendiri,” tambah Guterres.

Pasukan Israel melakukan penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, pada Ahad (2/7/2023) malam. Dalam keterangannya, militer Israel mengatakan, mereka menargetkan sebuah bangunan yang diduga menjadi pusat komando Brigade Jenin, sebuah kelompok perlawanan Palestina.

Operasi pasukan Israel tak berjalan mulus karena mendapatkan perlawanan dari warga Palestina. Bentrokan dan baku tembak pecah. Konfrontasi di Jenin berlangsung hingga Senin (3/7/2023) malam. Dalam operasinya, pasukan Israel juga merusak infrastruktur, termasuk rumah warga, jaringan pipa air, dan jalanan.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 12 warga Palestina tewas dalam operasi pasukan Israel di Jenin. Sementara korban luka mencapai lebih dari 100 orang. Sekitar 3.000 penduduk juga terpaksa mengungsi selama operasi pasukan Israel berlangsung.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler