Ridwan Kamil Siapkan Penampungan Sampah Sementara

Lokasinya tidak jauh dari TPA Sarimukti.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Deretan gerobak sampah di TPS Pasar Ancol, Pungkur, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/8/2023). Penumpukan sampah tersebut imbas dari penutupan sementara TPA Sarimukti akibat kebakaran yang hingga saat ini belum berhasil dipadamkan.
Rep: Arie lukihardianti Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan, terkait penumpukan sampah di kawasan Bandung Raya yang terjadi imbas kebakaran di TPA Sarimukti, pihaknya akan membuat lokasi penampungan sampah perkotaan sementara. Lokasinya tidak jauh dari TPA Sarimukti. 

Baca Juga


Menurut Ridwan Kamil, penampungan sampah perkotaan sementara tersebut dibangun disertai akses bagi perlintasan truk besar. 

Saat ini Pemprov Jabar sedang menggenjot infrastruktur terkait jalan bagi truk sampah. Ridwan Kamil menargetkan, Ahad (27/8/2023) atau Senin (28/8/2023), pekan depan, penanggulangan sampah sudah beres 100 persen. 

"Kami sudah membuka tempat pembuangan sampah sementara masih di zonasi TPA Sarimukti, tapi butuh waktu dua hari untuk membuka akses truknya. Jadi selama dua hari ini kepada kota kabupaten terdampak dimohon menyesuaikan. Paling cepat Minggu atau paling telat Senin pagi sudah bisa membuang sampah secara normal," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Sabtu (26/8/2023).

Sementara terkait dampak kesehatan, menurut Emil, warga yang mengalami gangguan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akan ditangani. 

Menurutnya, bantuan yang akan diberikan berupa sembako kepada warga yang terdampak dan kebutuhan lainnya. Seperti dapur umum yang sudah disiapkan per hari ini serta posko kesehatan yang disiapkan khusus menangani dampak negatif asap kebakaran. 

"Insya Allah semua akan baik-baik saja, asalkan seluruh warga mendoakan dan bekerja sama, juga mewaspadai karena musim kemarau masih berlangsung sampai Oktober," kata Emil. 

Emil mengingatkan masih ada dua bulan lagi kewaspadaan yang harus dipersiapkan agar hal serupa tidak terulang. Begitu pula koordinasi dengan BNPB, Basarnas, dan BMKG terus dilakukan untuk melakukan rekayasa cuaca. 

Selain itu, Emil juga meminta warga Jabar, khususnya di kawasan Bandung Raya untuk mengurangi volume sampah. 

"Untuk persampahan, saya minta warga mengurangi sampah dari sekarang dan harus menjadi kebiasaan. Jangan menunggu kedaruratan. Mengurangi dan mengelola sampah secara mandiri itu lebih baik," katanya. 

Karena, menurut Emil, tidak semuanya sistem lingkungan sanggup menanggulangi produksi sampah di kota dan kabupaten.

Emil sendiri, turun langsung memimpin upaya penanganan kebakaran di TPA Sarimukti yang berlokasi di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (25/8/2023). 

Menurutnya, kebakaran yang terjadi per hari ini sudah lebih baik. Ini terlihat dari beberapa titik api yang sudah padam. 

"Sarimukti per hari ini situasi lebih baik dari kemarin, titik-titiknya sudah banyak yang berhasil dipadamkan," katanya.

Emil mengatakan, upaya pemadaman akan terus dilakukan di titik-titik lainnya dengan mengerahkan sementara 12 truk pemadam kebakaran di seluruh Jabar. 

Selain itu, Emil juga mengatakan, proses pemadaman akan menggunakan air yang bakal dicampur dengan bahan khusus. 

Hal itu dilakukan lantaran kandungan gas metan di bawah gunungan sampah menyulitkan proses pemadaman yang sudah berhari-hari dilakukan. 

"Karena kita tahu tumpukan sampah ini ada gas metan yang panas dan menimbulkan potensi kebakaran kalau ada oksigen. Jadi airnya bukan H2O biasa, tapi sudah tercampur sesuatu yang sangat istimewa," katanya. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler