Upaya Bersih-Bersih Erick Thohir Jadi Pembeda dengan Menteri-Menteri BUMN Sebelumnya

Piter Abdullah apresiasi upaya Erick bongkar penyelewengan dana di BUMN

Republika
Jaksa Agung Sanitar Burhanuddin (tengah) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh (kanan) menyampaikan keterangan dalam konferensi pers di Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakart, Selasa (3/10/2023). Konferensi pers tersebut dalam rangka menyampaikan keterangan terkait penyerahan hasil audit dana pensiun BUMN yang bermasalah untuk ditindaklanjuti oleh Kejaksaan Agung RI. Dari 48 dana pensiun BUMN yang diaudit, terdapat 4 dana pensiun yang bermasalah dengan total dugaan kerugian negara mencapai Rp300 miliar. Erick mengungkapkan hampir 70 persen dana pensiun yang dikelola oleh BUMN berada dalam kondisi yang tidak sehat.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah tegas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir (ET) dalam membongkar berbagai kasus penyelewengan dana di BUMN dinilai patut diapresiasi. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core), Piter Abdullah pun mengatakan, upaya bersih-bersih BUMN di era kepemimpinan Erick Thohir menjadi yang paling menonjol dalam hampir lima tahun terakhir. 


“Banyak hal yang membedakan antara Pak ET dan menteri-menteri BUMN sebelumnya. Memang setiap menteri punya program sendiri dan plus minus, tapi yang paling unik dan positif dari Pak ET adalah upaya untuk menegakkan good governance di BUMN-BUMN,” kata Piter kepada Republika.co.id, Sabtu (7/10/2023). 

Piter menyampaikan, selama Kementerian BUMN dipimpin Erick Thohir, kasus-kasus hukum di tubuh BUMN dapat diselesaikan secara lebih tuntas sebagai komitmen bersih-bersih BUMN. 

“Bahkan, Pak ET sendiri yang langsung menyerahkannya ke penegak hukum. Terakhir, dugaan kasus penyelewenangan dapen di BUMN,” ujarnya menambahkan.

Seperti diketahui, Erick Thohir yang juga merupakan kandidat cawapres terkuat pada awal pekan ini telah melaporkan hasil audit dana pensiun BUMN ke Kejaksaan Agung. Di mana, ia menyebut 34 dapen BUMN atau 70 persen dari total 48 dapen BUMN berada dalam kondisi tak sehat. Dirinya juga berkoordinasi dengan BPKP untuk ikut melakukan audit demi mendukung langkah bersih-bersih BUMN. 

Menurut Piter, banyaknya persoalan di tubuh BUMN akibat pembiaran yang dilakukan sejak lama meski publik telah paham sebab-musababnya. Setelah Kementerian BUMN dipimpin Erick Thohir, pembiaran itu tidak dilanjutkan dan satu demi satu sejumlah permasalahan yang mengakar diurai dan dituntaskan. 

“Ini yang saya kira perlu diapresiasi. Dugaan-dugaan penyelewengan menyangkut tata kelola tidak dibiarkan lagi dan diserahkan ke penegak hukum,” kata Piter. 

Ia pun menilai, upaya-upaya yang dilakukan saat ini perlu dilanjutkan dan diperkuat bagi mereka yang akan memimpin Kementerian BUMN. Ketegasan pemerintah terhadap pengelolaan BUMN yang transparan tentunya akan membawa angin segar sehingga BUMN dapat lebih berperan optimal bagi perekonomian nasional. 

Piter tak menampik, tentu ada risiko yang harus dihadapi oleh Erick Thohir dari ketegasannya memberantas mafia di tubuh BUMN. Dari komentar negatif hingga serangan balik dengan beragam cara. Namun, dirinya berharap agar pemerintah tak gentar dalam melawan para oknum di BUMN yang menggerogoti uang haram untuk kepentingan pribadi. 

Apalagi, menurut Piter, BUMN merupakan salah satu ujung tombak dalam perekonomian di Tanah Air. Ia menyebut BUMN sebagai soko guru ekonomi, sehingga sehatnya BUMN tentu memberikan kesehatan pula bagi perekonomian dalam negeri. 

“Kita berharap reformasi secara kelembagaan dilakukan dan reformasi tata kelola dilakukan maka kita akan mendapatkan BUMN-BUMN yang sehat dan keuntungan yang cukup besar bisa membantu dalam banyak hal,” kata Piter.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler