Serangan Houthi ke Kapal Dagang Inggris di Laut Merah Bisa Pengaruhi Ekonominya

Salah satu hal yang berpotensi dialami Inggris adalah kenaikan harga.

Mass Communications Spc. 2nd Class Moises San
Dalam gambar yang disediakan oleh Angkatan Laut AS, kapal pendarat amfibi USS Carter Hall dan kapal serbu amfibi USS Bataan transit di selat Bab al-Mandeb pada 9 Agustus 2023. Komandan tertinggi angkatan laut AS di Timur Tengah mengatakan Yaman Pemberontak Houthi tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengakhiri serangan “sembrono” mereka terhadap kapal komersial di Laut Merah.
Rep: Kamran Dikarma Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt mengatakan, serangan berulang terhadap kapal komersial di Laut Merah oleh kelompok Houthi Yaman bisa berdampak pada perekonomian negaranya. Salah satu hal yang berpotensi dialami Inggris adalah kenaikan harga.

Baca Juga


“Ini mungkin berdampak dan kami akan mengawasinya dengan sangat cermat,” kata Hunt ketika ditanya awak media apakah serangan Houthi terhadap kapal komersial di Laut Merah bisa memicu kenaikan harga di Inggris, Sabtu (6/1/2024), dikutip laman Al Arabiya.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan, negaranya siap mengambil tindakan langsung terhadap kelompok Houthi menyusul aksinya menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah. “Kami bersedia mengambil tindakan langsung (terhadap Houthi), dan kami tidak akan ragu mengambil tindakan lebih lanjut untuk mencegah ancaman terhadap kebebasan navigasi di Laut Merah,” kata Shapps dalam opininya yang diterbitkan surat kabar Daily Telegraph, Senin (1/1/2024).

Menurut Shapps, tindakan Houthi di Laut Merah merupakan ujian bagi komunitas internasional. “Jika kita tidak melindungi Laut Merah, hal ini berisiko membuat pihak-pihak yang ingin mengancam di wilayah lain, termasuk di Laut Cina Selatan dan Krimea, semakin berani,” ucapnya.

The Telegraph melaporkan bahwa Inggris sedang menyusun rencana dengan Amerika Serikat (AS) mengenai potensi serangan militer terhadap Houthi. Menurut The Telegraph, Inggris dan AS akan segera merilis peringatan terakhir bagi Houthi untuk segera menghentikan aksi serangannya terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.

Sejak pertengahan November 2023, kelompok Houthi telah meluncurkan puluhan serangan rudal dan drone ke kapal-kapal komersial yang melintasi Laut Merah. Houthi mengklaim mereka hanya membidik kapal-kapal milik atau menuju pelabuhan Israel. Serangan terhadap kapal-kapal tersebut merupakan bentuk dukungan Houthi terhadap perjuangan dan perlawanan Palestina.

Sejak Houthi aktif menyerang kapal-kapal di Laut Merah, sejumlah perusahaan kargo memutuskan untuk menghindari wilayah perairan tersebut. Perubahan jalur laut dengan menghindari pelayaran melintasi Laut Merah dapat menyebabkan penundaan pengiriman kargo dan memicu kenaikan ongkos pengiriman. Hal itu karena Laut Merah merupakan jalur terpendek antara Asia dan Eropa melalui Terusan Suez. Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.

Pada 18 Desember 2023 lalu....

 

 

Pada 18 Desember 2023 lalu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengumumkan peluncuran Operation Prosperity Guardian (OPG). Dia mengatakan, OPG dibentuk sebagai respons atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah. 

“Meningkatnya serangan Houthi yang berasal dari Yaman baru-baru ini mengancam kebebasan perdagangan, membahayakan pelaut yang tidak bersalah, dan melanggar hukum internasional,” ujar Austin.

Dia menambahkan, negara-negara yang berupaya menjunjung kebebasan navigasi perlu bersatu untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh aktor non-negara tersebut. Negara-negara yang tergabung dalam satgas maritim OPG antara lain Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.

Sementara itu, kelompok Houthi menyampaikan, pembentukan satgas maritim oleh AS dan sekutunya tidak akan mengubah sikap serta dukungan mereka untuk Palestina. “Posisi kami tidak akan berubah terhadap isu Palestina, baik aliansi angkatan laut dibentuk atau tidak,” kata Juru Bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, kepada Reuters, 19 Desember 2023 lalu.

“Posisi kami dalam mendukung Palestina dan Jalur Gaza akan tetap ada hingga berakhirnya pengepungan, masuknya makanan dan obat-obatan, dan dukungan kami terhadap rakyat Palestina yang tertindas akan terus berlanjut,” tambah Abdulsalam.

 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler