Sorlip Surat Suara di Majalengka Libatkan Puluhan Difabel, Diapresiasi Pj Bupati
Difabel yang melakukan sorlip surat suara pemilu disebut meningkat tiga kali lipat.
REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA — Warga difabel dilibatkan dalam proses sortir dan lipat (sorlip) surat suara untuk pemilihan umum (pemilu) 2024 di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Warga difabel yang dilibatkan sorlip surat suara kali ini disebut meningkat tiga kali lipat dibandingkan momen pemilu sebelumnya.
Salah satu difabel asal Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, M Dewa (21 tahun), mengaku bersyukur bisa terlibat melakukan sorlip surat suara Pemilu 2024. Ia mengaku sempat berjualan gorengan, namun usahanya ini berhenti karena habis modal. Dengan terlibat kegiatan sorlip, ia bisa memperoleh uang. “Alhamdulillah, bisa untuk tambahan penghasilan, daripada berdiam diri di rumah,” ujar warga disabilitas daksa itu.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majalengka memulai kegiatan sorlip pada Selasa (9/1/2024). Kegiatan sorlip dilakukan di Gedung Majalengka Creative Center.
Menurut Ketua KPU Kabupaten Majalengka Teguh Fajar Utama Putra, kali ini ada sekitar 500 pekerja yang melakukan sorlip. Sebanyak 47 orang di antaranya merupakan difabel, yang tergabung dalam Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Majalengka.
“Kami menggandeng PPDI Kabupaten Majalengka untuk merekrut teman-teman difabel dalam kegiatan sorlip,” kata Teguh.
Teguh mengatakan, pelibatan difabel dalam kegiatan sorlip surat suara pemilu ini merupakan ketentuan dari KPU RI. Menurut dia, jumlah difabel yang dilibatkan dalam sorlip surat suara Pemilu 2024 di Kabupaten Majalengka meningkat tiga kali lipat dibanding saat momen Pemilu 2019.
Warga yang terlibat melakukan sorlip ini disebut mendapatkan honor Rp 200 per lembar untuk surat suara pemilu presiden-wakil presiden dan Rp 265 per lembar untuk surat suara pemilu anggota DPRD Kabupaten Majalengka, DPRD Jawa Barat, DPR RI, serta DPD RI.
Penjabat (Pj) Bupati Majalengka Dedi Supandi, yang meninjau proses sorlip pada hari pertama, mengapresiasi KPU yang melibatkan difabel. “Saya terharu tadi karena pelipat suaranya juga ada dari disabilitas. Kami berterima kasih kepada KPU Kabupaten Majalengka yang memberi ruang bagi mereka,” ujar Dedi.