Erupsi Lagi, Gunung Lewotobi Laki-Laki Lontarkan Abu Setinggi 1.500 Meter
Pekan lalu, status Gunung Lewotobi Laki-Laki sudah turun dari Awas menjadi Siaga.
REPUBLIKA.CO.ID, LEOLEBA -- Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat lontaran abu erupsi dengan ketinggian kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.
"Dari pukul 06.00 Wita sudah tiga kali erupsi dan tinggi kolom abu erupsi yang terakhir ini mencapai 1.500 meter," kata pengamat Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Bobyson Lamanepa dari Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, Jumat (2/2/2024).
Erupsi itu terjadi pada pukul 14.29 Wita dengan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi itu juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi lebih kurang satu menit dua detik.
Bobyson mengatakan tingkat aktivitas gunung Lewotobi Laki-laki kini berada pada Level III (Siaga). Masyarakat diimbau mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG, sebab gunung itu masih mengalami erupsi.
Terhitung mulai 29 Januari 2024 pukul 12.00 WITA, PVMBG telah menurunkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi Siaga (Level III) setelah puncak erupsinya terlewati. Gunung tersebut ditetapkan berstatus Awas (Level IV) pada 9 Januari 2024.
Bobyson mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius empat kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi serta lima kilometer pada arah Utara-Timur Laut dan enam kilometer pada sektor timur laut. Untuk menghindari bahaya abu vulkanik, ia menyarankan masyarakat terus memakai masker atau penutup hidung-mulut.
"Kami selalu berikan informasi terkini bagi publik terkait kondisi gunung api," ucapnya.
PVMBG mencatat erupsi pertama Gunung Lewotobi yang terekam pada Jumat terjadi pukul 08.25 Wita dengan tinggi kolom abu mencapai 700 meter di atas puncak. Erupsi kedua terekam pukul 12.48 Wita, namun tinggi kolom abu tidak teramati.