Tekan Risiko Alzheimer, Cobain Trik Ini untuk Tingkatkan Kualitas Tidur

Gangguan pola tidur dapat menjadi tanda awal penyakit Alzheimer.

Dok. Freepik
Susah tidur (Ilustrasi). Menanamkan kebiasaan sehat untuk meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan sangat penting, tak terkecuali untuk cegah Alzheimer.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian gabungan oleh Sleep Health Foundation dan Monash University mengungkap bahwa gangguan pola tidur dapat menjadi tanda awal penyakit Alzheimer. Seiring perubahan kapasitas otak, masalah gangguan tidur dan gejala Alzheimer cenderung meningkat secara bersamaan.

Oleh karena itu, menanamkan kebiasaan sehat untuk meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan sangat penting. Caranya, dengan menciptakan rutinitas waktu tidur yang nyenyak dan konsisten, serta memastikan lingkungan tidur yang nyaman.

Selain itu, menjaga paparan cahaya alami secara teratur juga memainkan peran penting dalam mengatur jam biologis alami tubuh. Dikutip dari rilisan Monash University Indonesia yang diterima Republika.co.id, menetapkan rutinitas yang mencakup aktivitas fisik secara teratur merupakan faktor penting dalam memperkuat siklus alami tubuh untuk tidur dan bangun setiap harinya.

Aktivitas fisik yang rutin mempengaruhi kualitas tidur dengan berdampak pada suhu tubuh, meningkatkan suasana hati, dan mengurangi kecemasan. Semua itu meningkatkan faktor-faktor di otak yang berkontribusi terhadap kesehatan otak secara keseluruhan.

Sementara itu, potensi musik transformatif juga patut diperhatikan. Mengutip data 2023 World Alzheimer Report, tari poco poco, yakni tarian serupa senam yang berasal dari wilayah Indonesia bagian timur, ternyata mendatangkan manfaat luar biasa dalam membantu pasien demensia.

Baca Juga


Banyak perawat yang mengurus pasien demensia menyadari kekuatan musik dalam memberikan kenyamanan, kebahagiaan, dan memulihkan ingatan, bahkan ketika komunikasi verbal menjadi sulit.

Kenali gejala Alzheimer. - (Republika)


Begitu pun terkait pola makan, terutama yang kaya akan melatonin dan triptofan seperti pada buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun, dapat meningkatkan durasi dan kualitas tidur. Praktik nutrisi ini kini diakui sebagai bagian integral dari kesehatan kognitif dan mungkin berperan dalam menurunkan risiko demensia.

Singkat kata, menjadikan kecukupan tidur nyenyak sebagai prioritas adalah bagian dari langkah mendasar menuju kesehatan otak yang lebih baik dan pencegahan demensia. Rangkaian temuan ilmiah terkait oleh Monash University pun menggarisbawahi pentingnya memahami dan menjaga pola tidur dalam upaya mencapai kesejahteraan hidup secara menyeluruh.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler