Sering Marah Buruk untuk Jantung, 7 Cara Ini Bisa Bantu Kelola Emosi

Sering marah tak bagus untuk kesehatan jantung.

www.freepik.com
Seseorang merasakan nyeri dada akibat serangan jantung. (ilustrasi). Kendalikan emosi agar tak mudah marah. Sering marah buruk untuk kesehatan jantung.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti yang sudah diduga, sering marah memang buruk untuk kesehatan jantung. Kesimpulan itu diperkuat oleh penelitian yang dimuat Journal of American Heart Association (AHA)

Dengan adanya penelitian ini, pencegahan penyakit jantung sepertinya perlu juga menekankan pada faktor kesehatan mental dan psikososial. Kabar baiknya, ada kiat untuk mengatasi amarah.

Baca Juga



"Ada tiga cara utama untuk mengatasi kemarahan mengungkapkannya, menekannya, atau menenangkannya," kata dr Gary Small, Ketua Departemen Psikiatri di Hackensack University Medical Center, New Jersey, AS.

Dokter Small mengatakan, saat orang menekan amarah, umumnya akan menahan dan memaksa diri untuk fokus pada pikiran positif sebagai pengalih perhatian. Perangkap potensial dari kemarahan bisa memburuk dan dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan depresi

Dokter Small membagikan tujuh strategi berikut untuk membantu orang mengatasi amarah.

1. Kenali pemicu
Cobalah untuk mengembangkan kesadaran tentang apa yang memicu perasaan marah. Contohnya, bagi sebagian orang merasa kesal jika mereka diabaikan, sementara yang lain merasa sedih ketika menerima kritik.

"Saat Anda mengidentifikasi apa yang memicu kemarahan, Anda akan lebih siap untuk mengendalikan amarah," kata dr Small.

2. Belajar rileks
Menurut dr Small, penelitian telah menunjukkan bahwa meditasi setiap hari akan meningkatkan suasana hati dan fungsi kognitif. Strategi ini melibatkan pengaturan perilaku ketika marah dengan mengendalikan respons fisiologis internal seperti ketegangan otot dan pernapasan.

Mengenali pemicu amarah dapat memberi orang petunjuk tentang kapan harus menenangkan diri dan bersantai. Caranya bisa dengan menarik napas dalam dan lambat, membayangkan gambaran mental yang tenang, dan meditasi.

3. Berpikir dua kali sebelum melepas amarah
Ada dampak negatif terhadap kesehatan dan sosial dari ekspresi kemarahan yang tidak terkendali. Karena itu, cobalah untuk menghindari kemarahan yang meluap-luap dengan berhentil sejenak dan mengingat pemicu agresi Anda.

4. Latihan fisik agar tetap aktif
Melakukan latihan fisik secara teratur dapat membantu mengelola emosi. Anda mungkin bisa memilih memukul samsak tinju untuk membantu mengurangi stres yang disebabkan oleh kemarahan.

5. Ubah pemikiran Anda
"Jika Anda sedang marah, Anda mungkin tidak berpikir jernih, karena amigdala (pusat kendali emosi) otak Anda mengambil alih lobus frontal (pusat berpikir)," kata Small.

Cobalah untuk mengganti mindset marah dengan pikiran rasional. Perlu diingat juga bahwa kemarahan tidak akan menyelesaikan masalah atau rasa frustasi yang ada.

6. Belajar mengomunikasikan kebutuhan
Mengikuti kelas manajemen amarah dapat membantu mereka yang merasa cenderung mudah marah. Sementara pelatihan ketegasan dapat membantu orang yang menekan amarahnya belajar mengomunikasikan kebutuhannya kepada orang lain.

7. Pertimbangkan bantuan profesional
Masalah kemarahan mungkin mencerminkan adanya gangguan kesehatan mental lain yang mendasarinya, seperti kecemasan atau depresi. Menemui ahli kesehatan mental dapat membantu orang mengidentifikasi masalah mendasar dan mengatasi kemarahan dengan cara yang lebih konstruktif.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler