Pernyataan Yahya Sinwar Sebelum Oktober 2023 yang Kini Terbukti

Yahya Sinwar menawarkan 2 hal kepada Israel sebelum Oktober 2023

Middle East Monitor.
Yahya Ibrahim Hassan Al-Sinwar alias Yahya Sinwar.
Rep: Fitriyan Zamzami Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengganti Ismail Haniyeh, Yahya Sinwar, mengeluarkan pernyataan keras terkait sikapnya melawan Israel. Pernyataan itu dia keluarkan sebelum Operasi Badai al-Aqsa pada Oktober 2023. 

Baca Juga


Pernyataan tersebut menunjukkan istikamah Hamas melawan Israel yang mengabaikan aturan internasional untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia. Juga untuk mewujudkan Palestina merdeka.

Berikut ini adalah pernyataan Yahya Sinwar,

Dalam waktu yang dekat, kami akan memaksa penjajah Israel memilih dua opsi:

Pertama, memaksa mereka untuk melaksanakan hukum internasional, menghormati resolusi internasional, menyerah dan angkat kaki dari Tepi Barat dan Yerusalem, dan membongkar kawasan yang sudah mereka dirikan bangunan di atasnya, bebaskan sandera, dan kembalikan pengungsi.

Atau yang kedua, kami dan dunia, menekan dan memaksa mereka untuk melakukan hal-hal berikut ini:

Mewujudkan pendirian negara Palestina yang merdeka berdasarkan perjanjian 1967, termasuk di dalamnya Yerusalem.

Atau kami tempatkan penjajah Israel dalam kekacauan dan berbenturan dengan dunia internasional. Mereka akan terisolasi secara ekstrem dan negaranya akan berakhir, kawasannya dan negaranya akan kolaps. kemudian seluruh barisan perlawanan akan terus melawan mereka.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

Memilih Yahya Sinwar sebagai pemimpin

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengumumkan pemimpin mereka di Gaza, Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik menggantikan Ismail Haniyeh yang syahid pekan lalu. Siapa tokoh itu dan apa pesan penunjukannya sebagai kepala biro politik?

Patut dicatat, Hamas memiliki sejumlah tokoh yang berada di posisi yang lebih aman di luar Palestina. Sementara Sinwar saat ini bersama warga Gaza tengah bertahan dari gempuran brutal Israel di wilayah terkepung tersebut.

Selain itu, Sinwar juga dilihat sebagai sosok yang lebih frontal dalam perlawanannya terhadap Israel. Ia Dianggap sebagai arsitek serangan 7 Oktober terhadap Israel. Pihak Israel tak menutup-nutupi niatan mereka menghabisi Sinwar. Para petinggi militer penjajah bahkan menyatakan bahwa Sinwar saat ini “hidup dalam waktu pinjaman”.

Artinya, penunjukkan Sinwar adalah juga pesan penting terhadap Israel: Bahwa perlawanan di Gaza tak akan mengendur. Penunjukkan ini bisa dilihat dalam kerangka tantangan kepada entitas penjajah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler