Nahra Duga Ada yang Support Gerombolan Penyerang UAH

Nahra nilai Muhammadiyah tak akan mengadukan akun-akun tersebut ke polisi.

Republika/Arif Satrio Nugroho
Mustofa Nahrawardaya di Dittipid Siber, Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (1/11).
Rep: Muhyiddin Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aktivis Muhammadiyah yang dikenal sebagai pegiat media sosial, Mustofa Nahrawardaya merenspos munculnya serangan berupa narasi menyesatkan kepada Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH). Serangan-serangan itu diantaranya ditayangkan lewat Channel Youtube Tarbiyah Daily yang mendeklarasikan diri sebagai akun untuk meng-counter pemahaman yang dapat merusak kemurnian Islam. 

Baca Juga


Nahra mengaku sudah lama melihat pola Persyarikayan Muhammadiyah dalam menghadapi masalah-masalah seperti ini. Menurut dia, hampir semua putusan kolektif kolegial dalam setiap hasil muktamar, memiliki sistem yang sama dalam memutuskan sesuatu.

"Maka saya dapat menduga Muhammadiyah tidak bakal melaporkan akun-akun seperti itu ke polisi. Muhammadiyah, tak biasa ngadu-ngadu atau merengek-rengek ke pihak berwajib, setidaknya sampai hari ini," ujar Nahra kepada Republika, Senin (7/10/2024).

Ustaz Adi Hidayat - (dok muhammadiyah)

 

Menurut dia, Muhammadiyah mungkin hanya mendesak dan mendorong kepada pihak berwajib untuk menangani jika dampak dari kasus tersebut dirasakan banyak orang. 

Nahra menjelaskan, saat ini memang banyak akun-akun di medsos yang gratisan,  mengatasnamakan akun "Sunnah". Mereka melakukan kontra opini UAH khususnya, maupun kebijakan Muhammadiyah mutakhir. 

"Karena sesungguhnya pada intinya UAH sebagai wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, maupun kebijakan Muhammadiyah dianggap tidak sejalan dengan visi gerombolan mereka," ucap Nahra. 

Saat ini, lanjut dia, akun-akun seperti Tarbiyah Daily bermunculan bak jamur di musim hujan. Ada ciri khas mereka, yakni dengan karakter perilaku keagamaan yang kaku dan keras dan bahkan tidak ada kompromi. Menurut Nahra, gerombolan ini sangat berbahaya.

Dia menduga, gerombolan ini tidak bisa hidup sendiri, tapi ada yang men-support. Mereka juga tak punya organisasi. "Namun ingat, ada saatnya gerombolan garis keras seperti itu memang hidup (tepatnya dibiarkan hidup), namun pada saatnya nanti, ketika dirasa cukup kehidupannya, cukup manfaatnya, maka gerombolan mereka bakal 'diakhiri'," kata Nahra. 

"Fase ini berulang-ulang ada, bisa kita lihat dalam berita-berita ya. Ingat bagaimana HTI, FPI, atau kelompok ormas lain, dibiarkan hidup, namun jika dirasa sudah selesai manfaatnya, mereka dicabut nyawanya," jelas Nahra.

 

Berseri-seri konten serang UAH

Seperti diketahui, akhir-akhir ini akun Youtube Tarbiyah Daily tampak rajin’ membuat berseri-seri konten dengan narasi menyerang Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. Channel Youtube tersebut memuat judul dan caption mengenai UAH yang terkesan provokatif. 

Sebagai contoh, ‘Jutaan Umat Islam Sudah Muak dengan UAH?’ , ‘Klarifikasi Sampah UAH!? Ulama yang Sombong Merasa Selalu Benar?’. Judul lainnya, ‘UAH Mengajak Ribuan Orang untuk Murtad?’

Salah satu cuplikan video dari konten kreator dalam video berjudul 'UAH Mengajak Ribuan Orang untuk Murtad?' yakni mempermasalahkan materi ceramah UAH di Universitas Muhammadiyah Riau, pada 18 September 2024 lalu, yang mengungkapkan jika Surah Maryam Ayat 30-31 mirip dengan Surah Yohannes 3 ayat 16.


Sikap Muhammadiyah

Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengklarifikasi viralnya potongan video yang menampilkan Ustaz Adi Hidayat. Mubaligh yang akrab disapa UAH itu merupakan seorang wakil ketua di lembaga tersebut.

Video itu diambil dan dipotong tanpa izin tertulis dari rekaman kegiatan orasi ilmiah UAH di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Kota Pekanbaru. Pada 18 September 2024 lalu, dai tersebut menghadiri acara orientasi mahasiswa baru di kampus tersebut.

Acara ini diikuti tidak kurang dari 2.400 mahasiswa baru (maba). Di antara mereka adalah sekira 180 maba yang non-Muslim. Adapun jumlah mahasiswa aktif yang non-Muslim di UMRI mencapai hampir 800 orang.

Kepada ribuan maba UMRI, UAH menyampaikan orasi ilmiah terkait motivasi mencari ilmu. Dai ini juga menjelaskan bahwa Alquran membangun peradaban.

 

Pada salah satu sesi, UAH mengapresiasi mereka dengan memberikan hadiah kepada sejumlah maba yang memiliki keunggulan-keunggulan, semisal fasih berbahasa Arab dan Inggris serta menjadi penghafal (hafiz) Alquran. Bahkan, pendiri Quantum Akhyar Institute itu pun memberikan beasiswa selama masa studi serta hadiah umrah gratis kepada orang tua maba yang terpilih.

Agar lebih menghadirkan hubungan emosional yang hangat pada seluruh maba, baik yang Muslim maupun non-Muslim, UAH pun mengajak mereka berdialog. Secara spontan, ia mengundang tiga orang maba non-Muslim untuk naik ke panggung.

 

Menyebutkan ayat injil..

 

 

UAH meminta ketiganya untuk menyebutkan apa-apa yang dihafal dari kitab suci agama mereka. Kemudian, seorang mahasiswi bernama Marya menyebutkan kutipan dari Yohanes 3: 16, yakni "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Setelah mengapresiasi Marya, UAH lalu merespons kutipan tersebut. "Baik-baik, terima kasih. Nah, (untuk) yang orang Islam, tahu enggak ayat Alquran, terkait dengan Isa atau Yesus Kristus (bagi umat Nasrani)? Di Alquran surah ke-19, surah Maryam, di ayat ke-31. Siapa yang hafal?" kata mubaligh ini.

وَّجَعَلَنِىۡ مُبٰـرَكًا اَيۡنَ مَا كُنۡتُۖ وَاَوۡصٰنِىۡ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمۡتُ حَيًّا

Artinya, "Dan Dia (Allah) menjadikan aku (Isa) seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup."

"UAH sesungguhnya menyampaikan koreksinya secara halus; termasuk memberikan kesempatan bagi audiens mahasiswa Muslim untuk menyempurnakan bacaan ayat yang disampaikannya. Jadi, sama sekali bukan pemotongan ayat, apalagi mencampur-adukkan antara Alquran dan Injil," demikian pernyatan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, yang diterima Republika, Sabtu (5/10/2024).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler