Percepat Swasembada Pangan, Ini Kolaborasi Terbaru Kementan dan Kementerian PU

Kementerian PU akan melakukan refocusing anggaran mendukung infrastruktur pertanian.

Antara/Rangga Pandu Asmara Jingga
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Rep: Frederikus Bata Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berproses mengejar target-target besar. Salah satunya swasembada pangan secepat-cepatnya.

Baca Juga


Sebagai langkah nyata demi menggapai asa tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Doddy Hanggodo menandatangani Kesepakatan Bersama di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) di Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2024) pagi WIB. Kesepakatan ini memfokuskan dukungan infrastruktur sektor pertanian untuk mengoptimalkan produksi pangan dalam negeri. Itu sesuai dengan arahan Presiden Prabowo yang menjadikan swasembada pangan sebagai salah satu prioritas utama pemerintah saat ini.

Sinergi antara Kementan dan Kementerian PU melibatkan beberapa hal. Ada koordinasi program, sinkronisasi anggaran, pengelolaan irigasi, pencetakan sawah, dan pertukaran data. Ini sebagai langkah konkret untuk memperkuat langkah pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

Mentan Amran menekankan pentingnya kolaborasi antara Kementan dan Kementerian PU menghadapi tantangan ketahanan pangan.

"Hari ini adalah awal dari kerja sama krusial untuk mencapai target yang diamanatkan Presiden Prabowo, yaitu Indonesia mencapai swasembada pangan secepat-cepatnya. Tanpa dukungan dari Kementerian PU, langkah Kementerian Pertanian akan terbatas. Tapi kalau Kementerian PU berhasil, pertanian Indonesia juga akan berhasil,” kata pejabat negara kelahiran Bone itu, dalam keterangan resmi Kementan, Sabtu (9/11/2024).

Menurutnya, kesepakatan ini memungkinkan Kementan untuk mengoptimalkan seluruh lahan yang ada. Ia menyebutkan dengan adanya dukungan dari Kementerian PU, produksi pertanian dapat meningkat secara signifikan.

"Rencana kami adalah meningkatkan indeks pertanaman di seluruh lahan eksisting, terutama di lahan tadah hujan, dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali. Jika kita berhasil menggarap satu juta hektare lahan dengan indeks tanam yang meningkat, perkiraan kami, Indonesia bisa menghasilkan tambahan lima juta ton gabah,” ujar Amran.

Ia juga menjelaskan pentingnya integrasi program. Kementan akan menyediakan dukungan teknis dan sumber daya seperti benih, pupuk, dan traktor, sedangkan Kementerian PU berperan dalam memastikan pasokan air yang memadai melalui pembangunan dan pengelolaan infrastruktur irigasi. Dengan demikian, lahan yang ada bisa dimaksimalkan melalui pemanfaatan air yang optimal.

"Kita harapkan Kementerian PU sebagai tandem yang kuat bagi Kementan dalam mendukung kebutuhan irigasi. Di Kementan, kami memiliki Badan Penyuluhan dan SDM Pertanian yang berperan dalam memberikan pendampingan kepada petani, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian untuk bantuan alat dan sarana produksi, serta Ditjen Tanaman Pangan untuk penyediaan benih. Setiap unit akan fokus pada perannya masing-masing dalam kerangka besar ini,” jelas Amran.

Kementan dan Kementerian PU, lanjut dia, akan membentuk tim gabungan melibatkan Balai Wilayah Sungai (BWS) di bawah Kementerian PU dan tim Kementan. Tim ini diharapkan dapat bekerja sama dengan efektif untuk memastikan bahwa setiap proyek dapat diselaraskan secara baik dari perencanaan hingga pelaksanaan.

Menteri PU Doddy Hanggodo dalam kesempatan tersebut menyampaikan pihaknya siap memberikan dukungan penuh untuk mencapai target swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo.

“Kami di Kementerian PU akan mendukung penuh setiap program yang menjadi target Kementan. Kami adalah ‘tukang’ yang siap men-support, tetapi Menteri Pertanian lah yang menjadi pemimpin dalam sektor ini,” ujar Doddy.

Ia menambahkan Kementerian PU akan melakukan refocusing anggaran untuk mendukung kebutuhan infrastruktur pertanian.

“Kami akan memastikan seluruh bendungan dan irigasi yang berada di bawah kewenangan kami dapat berfungsi secara optimal untuk cetak sawah maupun intensifikasi lahan pertanian,” jelas Doddy.

Kementerian PU juga akan mengoordinasikan peta wilayah yang akan menjadi target kerja bersama Kementan. Dengan demikian, kedua kementerian akan bekerja di atas peta yang sama dan dapat menyesuaikan rencana proyek mereka secara efektif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler