Kamis 19 Mar 2020 19:47 WIB

Ada Wabah, Siswa Harus Membiasakan Diri Belajar Daring

Selama wabah corona menerpa, siswa harus membiasakan diri belajar daring.

Kakak beradik Rakean Ahmad (kiri) dan Rahadian Ahmad (kanan) mengerjakan tugas sekolah di kediamannya di Bandung, Rabu (18/3). Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah sebagai antisipasi penyebaran SARS COV-2 di Bandung. Sebagai gantinya siswa diwajibkan belajar secara mandiri dan online dari rumah masing-masing.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Kakak beradik Rakean Ahmad (kiri) dan Rahadian Ahmad (kanan) mengerjakan tugas sekolah di kediamannya di Bandung, Rabu (18/3). Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah sebagai antisipasi penyebaran SARS COV-2 di Bandung. Sebagai gantinya siswa diwajibkan belajar secara mandiri dan online dari rumah masing-masing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Universitas Indonesia Dr Rose Mini Agoes Salim mengatakan, peserta didik harus membiasakan diri mengikuti pembelajaran dalam jaringan (daring) selama berlangsungnya wabah virus corona tipe baru, penyebab Covid-19, di Tanah Air. Ia mengakui, tentu ada perbedaan saat menggunakan komputer untuk belajar dengan bermain gim atau lainnya.

Menurut Rose, guru bisa menggunakan platform-platform pembelajaran daring tertentu yang bisa membantu anak. Dengan begitu, anak tidak merasa tidak tatap muka dengan gurunya. Bisa dengan menggunakan video dan lainnya.

Baca Juga

"Jadi selesai melihat video, mendengarkan apa yang diterangkan oleh gurunya, kemudian ada bahan pertanyaan yang harus diisi oleh murid. Pertanyaan itu kalau sudah diisi tidak bisa balik lagi," kata Rose dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Dengan pola seperti itu, anak akan mendengarkan dan fokus pada pembelajaran daring sehingga bisa menjawab pertanyaan. Untuk sisa waktu setelah belajar, Rose menyarankan agar anak dan orang tua melakukan proyek bersama yang dilakukan seluruh anggota keluarga.

"Menurut saya, hanya butuh waktu beberapa hari untuk membiasakan. Jangan patah semangat pada awal-awal," imbuh Rose.

Sejumlah pemerintah daerah seperti Pemprov DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Riau, Bali, dan lainnya, telah meliburkan sekolah hingga 14 hari untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di satuan pendidikan. Sebagai gantinya, peserta didik dilakukan pembelajaran daring di rumah.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement