REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima bantuan berupa alat tes swab jenis PCR (Polymerase Chain Reaction) dan Kit sebanyak 4.000 dari Kementerian Kesehatan. Alat tes swab itu dikirim ke Surabaya dalam dua tahap.
Tahap pertama, sebanyak 2.000 yang saat ini telah tiba di Surabaya. Sementara 2.000 sisanya masih proses pengiriman. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, bantuan tersebut sangat berarti bagi Pemkot Surabaya. Karena banyak pasien yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan Orang Tanpa Gejala (OTG), hingga saat ini masih menunggu tes swab.
"Saya sampaikan terima kasih ke Pak Menteri sudah dibantu," kata Risma di Surabaya, Jumat (1/5).
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Febriadhitya Prajatara mengatakan, dengan alat kesehatan itu diharapkan bisa memutus mata rantai penularan Covid-19, karena memudahkan pemilahan mana yang negatif, dan positif. Febri menegaskan, alat tersebut nantinya akan langsung digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap OTG, ODP, dan PDP.
“Pemeriksaan secara masif terhadap OTG, ODP, dan PDP sesuai data pemerintah kota akan terus dilakukan. Apalagi sudah ada bantuan alat ini,” ujar Febri.
Febri kemudian merinci bantuan alat kesehatan yang diterima Pemkot Surabaya dari Kementrian Kesehatan. Bantuan tersebut di antaranya MA-6000 Real Time PCR System sebanyak 1 unit, Novel Coronavirus (2019-nCov) Nucleic Acid Diagnostic Kit (PCR Flourescence Probing) 84 Pack yang masing-masing berisi 24 test. Selanjutnya, Sample Release Reagent 84 Pack masing-masing terdapat 24 test, Throat swab and sample storage reagent 84 Pack yang masing-masing berisi 24 test, serta PCR Tube 84 Pack yang per pack-nya terdiri dari 24 test.
Febri memastikan bahwa saat ini Pemkot Surabaya masih menunggu 2.000 unit Reagen Extract RNA dari BNPB- Litbangkes yang sampai saat ini masih dalam proses pengiriman. “Sekarang ini baru berangkat, untuk dikirim ke Surabaya,” kata Febri.