REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter kulit akhir-akhir ini makin sering mencermati jari kaki pasiennya. Sebab, ada kekhawatiran bahwa pertanda terjangkit Covid-19 muncul di area yang tak biasa.
Ahli dermatologi Rumah Sakit Umum Massachusetts, AS, Esther Freeman, mengatakan, berbagai jenis ruam terjadi ketika orang sakit parah akibat virus lain. "Tapi saya tidak mengantisipasi itu akan menjadi di jari kaki," katanya.
Dibandingkan sepanjang kariernya, dalam beberapa pekan terakhir Freeman lebih sering memeriksa jari kaki pasiennya. Jari kaki diperlihatkan oleh pasiennya via daring.
Dilansir AP, munculnya ruam pada jari kaki itu dinamakan "jari kaki Covid alias Covid toes" di mana terjadi pembengkakan merah, sakit, dan kadang-kadang gatal di jari kaki yang terlihat seperti chilblains, sesuatu yang biasanya dilihat dokter di kaki dan tangan orang-orang yang telah menghabiskan waktu lama di luar rumah dalam cuaca dingin.
American Academy of Dermatology mengatakan, apabila seseorang mendapati ruam pada kakinya, maka tak perlu bergegas menuju ruang gawat darurat di rumah sakit. Apalagi, jika tak ada gejala Covid-19 yang menyertai.
Pemeriksaan telemedis adalah langkah pertama yang tepat. Dokter kemudian akan memutuskan apakah pasien harus tinggal di rumah isolasi atau dites.
Gejala infeksi virus corona yang paling umum adalah demam, batuk kering, dan sesak napas. Sejumlah orang ada juga yang tak gejala, tetapi karena virus yang membingungkan ini terus menyebar, gejala-gejala yang kurang umum dilaporkan, seperti kehilangan penciuman, muntah, dan diare, dan semakin banyak masalah kulit.
Dalam satu laporan, dokter kulit mengevaluasi 88 pasien Covid-19 di rumah sakit di Italia dan menemukan satu dari lima pasien memiliki semacam gejala kulit, sebagian besar ruam merah. Laporan lain dari dokter Spanyol melaporkan 375 pasien Covid-19 mengalami keluhan kulit, dari gatal-gatal sampai lesi seperti cacar air hingga pembengkakan jari kaki.
Dr Kanade Shinkai dari University of California mengatakan, dengan temuan ini, sudah saatnya para saintis ahli kulit untuk bekerja keras. Semakin banyaknya gambar jari kaki yang memerah dan ruam yang bertebaran di media sosial menuntut para dokter untuk menemukan kaitannya dengan Covid-19.