REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Metropolitan Opera New York atau Met Opera dipastikan akan menutup gordennya sampai malam pembukaan Tahun Baru 2021. Perpanjangan penutupan ini dilakukan sebab pandemi Covid-19 di Amerika Serikat (AS) masih belum terkendali.

"Social distancing dan pertunjukan opera sama sekali tidak bisa berjalan bersama," kata manajer umum Metropolitan Opera New York, Peter Gelb seperti dikutip dari Reuters, Rabu (3/6).

Musim 2020-2021 dijadwalkan dibuka pada bulan September. Gedung tempat dilaksanakannya opera ini memiliki kapasitas 3.800 tempat duduk dan 175 titik untuk berdiri. Namun, akibat pandemi, empat produksi baru akan ditunda.

Met Opera merupakan salah satu gedung opera terkemuka di dunia. Met menjadi salah satu lembaga budaya terbaru yang memperpanjang penutupannya karena pandemi yang telah memukul pentas teater.

Perusahaan itu terkenal karena pertunjukan opera spektakuler seperti "Carmen Georges Bizet" dan "La Boheme" karya Giacomo Puccini, pertunjukan orkestra, paduan suara, dan pentas panggung pada bulan Maret. Teater Broadway juga telah memperpanjang penutupan mereka dari pertengahan Maret hingga setidaknya 6 September. Sementara dua musikal utama di London, Hello Dolly dan Joseph dan Amazing Technicolor Dreamcoat ditunda hingga 2021.

"Selama diperlukan jarak sosial, kami tidak dapat melakukan pertunjukan di panggung," kata Gelb.

Gelb berharap, pada bulan Desember akan ada solusi medis untuk krisis virus corona yang akan memungkinkan Met Opera untuk melanjutkan acaranya pada 31 Desember. Royal Opera House London dan La Scala di Milan, yang juga menunda pentas beberapa bulan lalu. Hingga kini mereka belum mengumumkan rencana untuk musim 2020-2021.

Ikuti Whatsapp Channel Republika