REPUBLIKA.CO.ID, Bulan Juni merupakan masa transisi dalam persiapan normal baru di Indonesia, sekalipun penetapan kebijakan normal baru wajib menyesuaikan kondisi di masing-masing wilayah. Sebab, di sebagian wilayah masih ada yang terkategori sebagai zona merah.

Dengan demikian, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlaku di wilayah yang termasuk zona merah, masih akan terus dijalankan sesuai prosedur penanganan Covid-19. Ini demi mencegah penyebaran virus korona.

Melihat kondisi yang belum memungkinkan untuk dibukanya sejumlah fasilitas umum, pasar daring menjadi salah satu solusi yang berkembang dan menjadi pilihan yang diminati dalam transaksi jual beli. Diperkirakan, melonjaknya aktivitas daring akan memperkuat perekonomian masyarakat selama pandemi Covid-19 ini. Apalagi, selama pandemi ini berlangsung, perekonomian masyarakat sangat terpukul.

Pasar daring menawarkan kemudahan transaksi bagi penyedia barang ataupun pembeli, dengan menggandeng jasa perusahaan ekspedisi dan ojek daring untuk mempersingkat waktu layanan yang dibutuhkan.

Pasar daring akan tetap menjadi solusi terbaik pada masa pande mi ini, karena masyarakat tidak perlu keluar rumah untuk berbelanja atau antre di pusat perbelanjaan. Sejatinya, pasar daring ini juga berpotensi menaikkan nilai kemampuan para pelaku usaha rumahan.

Mereka bisa terus berinovasi dalam menyediakan kebutuhan, baik pokok maupun sekunder masyarakat, dan pasar ini pun menaikkan level kehidupan masyarakat dengan konsep digitalisasi yang bertujuan memudahkan manusia dengan berbagai aplikasi. Maka itu, bisa jadi pasar daring akan terus bertumbuh sesuai dengan kecanggihan teknologi.

PENGIRIM: Diah Winarni, Tangerang, Banten

Ikuti Whatsapp Channel Republika