REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenama navigasi GPS dan perangkat nirkabel Garmin menganalisis pengaruh pandemi Covid-19 terhadap aktivitas fisik atau olahraga. Mereka membandingkan data April 2020 dengan data tahun lalu, April 2019.
Melalui analisis ini, Garmin mengamati aktivitas fisik penggunanya di seluruh dunia sebagai bagian dari komitmen pihaknya untuk mengedukasi dan memberikan informasi terkini mengenai perubahan pada jenis aktivitas fisik selama masa pandemi dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Berikut perubahan aktivitas fisik pengguna Garmin di seluruh dunia saat pandemi.
1. Jumlah langkah
Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan aktivitas fisik secara global dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini tercermin pada data pengguna Garmin yang menunjukkan penurunan langkah harian sebesar 12 persen di seluruh dunia pada bulan April 2020, jika dibandingkan dengan April tahun lalu.
Di banyak negara, termasuk Indonesia, penurunan aktivitas fisik ini tampak cukup signifikan.
2. Jumlah langkah pada aktivitas berbasis olahraga
Walaupun penurunan pada jumlah langkah atau pergerakan secara umum jelas terjadi. Namun, saat diamati lebih dalam, data pengguna yang hanya berfokus pada kegiatan olahraga yang tercatat (logged activities) di perangkat Garmin justru memperlihatkan hasil sebaliknya.
Garmin mencatat terjadi peningkatan jumlah langkah pada aktivitas berbasis olahraga sebesar 24 persen di seluruh dunia. Peningkatan jumlah langkah tersebut terjadi karena kecenderungan masyarakat yang ingin mengatasi keterbatasan di masa pandemi dan mengganti langkah harian pada aktivitas normal mereka dengan mulai berolahraga.
Aktivitas yang tercatat pada perangkat Garmin tersebut meliputi kegiatan olahraga yang terukur, seperti walking, lari, indoor cycling, dan berbagai aktivitas lainnya.