Selasa 23 Jun 2020 10:38 WIB

Tips Nyaman Isolasi Mandiri Pasien Positif Covid-19

Pasien Covid-19 bergejala ringan diwajibkan menjaga asupan gizi dan hidrasinya.

Pasien Covid-19 diperbolehkan pihak medis melakukan isolasi diri di rumah salah satunya karena mengalami gejala ringan. Namun, sejumlah hal harus diperhatikan agar gejala tersebut tidak memburuk dan menularkan virus ke orang lain.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Pasien Covid-19 diperbolehkan pihak medis melakukan isolasi diri di rumah salah satunya karena mengalami gejala ringan. Namun, sejumlah hal harus diperhatikan agar gejala tersebut tidak memburuk dan menularkan virus ke orang lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasien Covid-19 diperbolehkan pihak medis melakukan isolasi diri di rumah salah satunya karena mengalami gejala ringan. Namun, sejumlah hal harus diperhatikan agar gejala tersebut tidak memburuk dan menularkan virus ke orang lain.

Gejala ringan ini bisa mencakup batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, lelah atau sakit kepala. Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, mengatakan pasien harus mengenakan masker bedah selama isolasi diri.

Baca Juga

"Pasien Covid-19 lalu melakukan isolasi mandiri di rumah, pastikan dia memiliki ruang isolasi yang bisa di kamar sendiri, dia pakai masker bedah," kata dia kepada ANTARA dalam pesan elektroniknya, dikutip Selasa (23/6).

Sebaiknya pasien memiliki toilet sendiri demi mencegah penyebaran virus dari toilet. Ngabila mengingatkan, pentingnya pasien menjaga jarak dari orang-orang termasuk anggota keluarganya karena Covid-19 ditularkan melalui droplet atau tetesan air dari bersin, batuk atau berbicara.

Ngabila mengingatkan agar pasien harus tetap berkontak dengan rumah sakit atau puskesmas di wilayah tinggalnya. Kemudian, selama isolasi diri mereka yang positif Covid-19 juga perlu tetap produktif misalnya melakukan berbagai kegiatan yang dia sukai semisal menyanyi, melukis dan sebagainya, lalu berolahraga ringan.

Di sisi lain, dokter di Harvard Medical School, Abrar Karan mengatakan, penanganan pasien Covid-19 bergejala ringan sama seperti pasien flu atau demam, yakni menjaga asupan gizi dan hidrasinya serta isolasi diri dari orang dan anggota keluarganya. Pasien juga tidak disarankan ke luar ruangan dan rumahnya.

Laman Medical Xpress mencatat, jika seseorang berjalan menuju kamar isolasi pasien misalnya untuk mengantarkan makanan dia tak serta merta berisiko terekspos virus. Tetapi saat mengangkat piring beserta peralatan makan pasien, dia harus segera mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

Dokter di Huntington Hospital, California, Amerika Serikat, Michael Grosso mengingatkan pasien mewaspadai jika gejala semakin parah seiring waktu. "Jika gejalanya meliputi sesak napas, kelemahan parah, atau, lebih buruk lagi, tanda-tanda oksigen rendah seperti kebiru-biruan di sekitar bibir, maka mencari perawatan di unit gawat darurat sangat penting," tutur dia seperti dilansir dari Bussines Insider.

Selain tetap dikarantina, mereka yang sakit Covid-19 sebaiknya memberi tahu siapa pun yang melakukan kontak dengannya sebelum terinfeksi virus.

 

"Pikirkan baik-baik siapa yang pernah Anda kunjungi dalam dua minggu sebelum Anda mengalami gejala, dan biarkan mereka tahu Anda menderita Covid-19," kata Rishi Desai, salah satu dokter yang menangani Covid-19 sekaligus kepala petugas medis di Osmosis.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement