REPUBLIKA.CO.ID, NORTH RICHLAND HILLS -- Seorang pasien Covid-19 asal Kota North Richland Hills, Texas, Amerika Serikat, belum lama ini pulih dan dipulangkan dari rumah sakit. Perempuan 24 tahun itu menceritakan pengalamannya berjuang melawan penyakit.
Dia menghabiskan waktu selama 79 hari di Medical City North Hills. Pasien tersebut dilarikan ke rumah sakit pada 27 April 2020 setelah mengalami sejumlah gejala Covid-19, seperti batuk, demam, dan sulit bernapas.
Pernyataan resmi Medical City North Hills menyebut pasien ini dengan nama Castillo. Selama hampir tiga bulan berada di rumah sakit, ada masa ketika kondisi pasien memburuk, bahkan sangat dekat dengan kematian.
"Gejalanya menjadi buruk dengan cepat dan dia ditangani dengan ventilator dalam 24 jam pertamanya di Medical City North Hills," tulis pernyataan resmi fasilitas kesehatan tersebut, dikutip dari laman Fox News, Senin (20/7).
Keluarga Castillo juga mengonfirmasi bahwa kondisinya naik turun selama perawatan di ICU. Tidak jelas apakah Castillo memiliki kondisi kesehatan tertentu yang berkontribusi hingga membuat penyakitnya semakin parah.
Selama perawatan, Castillo juga mengalami kesulitan bicara, berjalan, dan menelan. Ketika menjalani rehabilitasi, perbaikan kondisinya sangat lamban. Rumah sakit menginformasikan, perbaikan pertama terlihat pada 3 Juli 2020.
Setelah puluhan hari penanganan intensif, Castillo membaik dan kini teruji negatif Covid-19. Meski begitu, tenaga medis mengatakan pemulihannya masih cukup lama sampai bisa kembali seperti sedia kala.
Pada pernyataan resminya, Castillo mengaku tidak sepenuhnya sadar selama perawatan. Dia hanya bisa mengingat potongan interaksi dengan staf rumah sakit, yang dia pikir pada saat itu adalah mimpi.
Dalam satu kesempatan, Castillo bahkan melihat setitik cahaya. "Cahaya itu (saya rasa) adalah cahaya Tuhan yang memberi tahu saya sudah waktunya untuk bangun," ungkapnya.
Castillo juga mengatakan kepada stasiun berita lokal CBS-DFW mengenai penyesalannya ketika masih sehat. Meski bekerja di bank dan selalu berada di sekitar banyak orang, ia bersikap abai dan enggan mengenakan masker wajah.
"Mungkin jika saya mau mendengarkan (anjuran) dan memakai masker, hal sederhana ini, saya bisa menghindari semua ini. Selama ini saya selalu berpikir saya akan baik-baik saja, tidak pernah berpikir akan mengidap (penyakit) ini," kata dia.