REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran teknologi dan gadget Consumer Electronics Show (CES), yang diadakan setiap Januari di Las Vegas, Amerika Serikat hanya akan digelar secara daring pada 2021. Kekhawatiran akan penyebaran virus corona menjadi dasar pertimbangan keputusan tersebut, menurut penyelenggara Consumer Technology Association (CTA).
Sementara itu, raksasa teknologi, seperti Apple, Google, dan Samsung, memiliki acara peluncuran produk sendiri dan perusahaan yang meluncurkan perangkat elektronik di CES umumnya lebih kecil. Pameran tersebut telah menjadi tempat penting bagi perusahaan teknologi dan pembeli untuk bertemu melakukan bisnis.
CES adalah tahunan terbesar di Las Vegas dan pembatalan acara secara offline akan menjadi pukulan berat bagi kota itu, di mana harga hotel melambung dan lalu lintas menjadi padat selama acara berlangsung. Menurut CTA, CES 2020 diikuti sekitar 170 ribu peserta, termasuk 60 ribu peserta internasional.
Kepala eksekutif CTA, Gary Saphiro, mengatakan bahwa keputusan tersebut dibuat saat ini untuk memberi perusahaan peserta dan mitra di Las Vegas waktu untuk merencanakan langkah ke depan. "Kami rasa belum akan ada vaksin yang tersedia pada Januari," ujar dia, seperti dilaporkan Reuters, Selasa (28/7).
Shapoiro menyebut, harga untuk CES daring belum diputuskan. Sementara, tiket untuk CES 2020 berkisar antara 300 hingga 1.700 dolar AS. Acara CES daring dijadwalkan berlangsung pada 6-9 Januari.