Rabu 12 Aug 2020 15:39 WIB

UMY Dampingi Pengelolaan Wanah Wakaf di Sleman

UMY membantu mengelola tanah wakaf menjadi kebun yang produktif.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Tanah wakaf (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Tanah wakaf (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mendampingi pengelolaan wakaf di Kacamatan Sleman. Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Agus Nugroho Setiawan mengatakan sanyak faktor membuat pengelolaan tanah wakaf sering belum optimal.

Dia mencontohkan, wakaf pendidikan berupa tanah dan bangunan, pohon jati, sumur, kuburan atau wakaf-wakaf lain untuk diambil manfaatnya. Masyarakat dinilai belum begitu paham mengenai paradigma baru wakaf sesuai UU No 41 2014. Pemahaman masyarakat tentang tanah wakaf mengarah ke benda tidak bergerak juga belum merata.

Baca Juga

"Ini yang jadi salah satu penyebab kurang optimalnya fungsi wakaf sebagai sarana pengembangan syiar Islam dan pemberdayaan umat Islam. Padahal, jika bisa dikelola dengan baik, tanah wakaf akan jadi lebih produktif dan bisa jadi media dakwah," kata Agus, Rabu (12/8).

Agus merasa, tanah wakaf yang dikelola Pimpinan Cabang Muhammadiyah Turi berpotensi besar jika dikelola baik. Kondisi tanah yang subur karena abu vulkanik Gunung Merapi dan udara sejuk, bisa dikembangkan jadi kebun buah dan sayur produktif.