Ahad 30 Aug 2020 05:50 WIB

Kelahiran Secara Caesar Pengaruhi Imunitas Anak

Prevalensi tindakan persalinan caesar di Indonesia di angka 17,6 persen.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Bayi baru lahir (ilustrasi). Faktor medis dan psikologis ibu dapat menjadi alasan persalinan secara caesar.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Bayi baru lahir (ilustrasi). Faktor medis dan psikologis ibu dapat menjadi alasan persalinan secara caesar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang anak dapat dilahirkan dengan beragam metode persalinan yang dilakukan atas dasar indikasi medis atau preferensi orang tua. Menurut data Riskesdas 2018, prevalensi tindakan persalinan caesar di Indonesia di angka 17,6 persen.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan fetomaternal DR dr Ali Sungkar SpOG(K) menyatakan bahwa setiap ibu memiliki kondisi yang berbeda. Dalam banyak kasus, operasi caesar adalah prosedur yang menyelamatkan jiwa dan bisa jadi pilihan tepat untuk seorang ibu dan anaknya.

Baca Juga

Faktor medis seperti paritas, panggul yang sempit, ketuban pecah dini, pre-eklamsia, janin terlalu besar, kelainan letak janin, dan janin kembar bisa meningkatkan risiko melahirkan secara caesar. Faktor non medis seperti kondisi psikis ibu juga bisa berperan.

"Keputusan tindakan persalinan caesar harus melalui prosedur medis, mulai dari informed consent dan pemberian edukasi mengenai manfaat dan risiko operasi caesar karena metode caesar pada persalinan dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang,” ujar Ali dalam seminar Digital “Optimalkan Imunitas Anak Kelahiran Caesar dengan Mikrobiota Sehat” yang diselenggarakan oleh Nutriclub, pekan ini.