Senin 28 Oct 2024 19:48 WIB

Bumil di Cirebon Terpaksa Operasi Caesar karena Diduga Keracunan Snack di Acara Puskesmas

Eha terpaksa menjalani operasi caesar untuk mengeluarkan bayinya meski belum waktunya

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Ilustrasi keracunan
Foto: Pixabay
Ilustrasi keracunan

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON-- Seorang ibu hamil (bumil) ikut menjadi salah satu korban yang diduga mengalami keracunan makanan ringan (snack), yang didapat dari acara sosialisasi tentang kesehatan yang digelar di Puskesmas Cangkol, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Bumil yang bernama Eha (28) itu merupakan warga RT 03 RW 06 Cangkol Selatan, Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Korban diketahui sedang hamil, dengan usia kandungan 37 minggu.

Baca Juga

Namun, akibat dugaan keracunan makanan yang dialaminya, Eha terpaksa menjalani operasi caesar untuk mengeluarkan bayinya meski belum waktunya melahirkan. Hal itu disampaikan Ketua RW 06 Cangkol Selatan, Kelurahan Lemahwungkuk, Dedi Sumarna. Dia menjelaskan, warganya itu mengeluarkan banyak cairan hingga kondisinya menjadi lemah. ‘’Mengeluarkan cairan yang banyak, buang air besar dan lain-lain. Ini racun sangat ganas,’’ kata Dedi, Senin (28/10/2024).

Eha kemudian dilarikan ke Rumas Sakit Sumber Kasih. Dia akhirnya terpaksa menjalani operasi caesar demi keselamatan bayi dan dirinya sendiri. ‘’Itu dipaksa harus di-caesar karena lemas badannya, walau sebenarnya belum waktunya untuk melahirkan. Tapi daripada risiko lebih lanjut,’’ kata Dedi.

Menurut Dedi, Eha akhirnya menjalani operasi caesar pada Ahad (27/10/2024) malam. Dia menyebutkan, kondisi ibu dan bayinya saat ini dalam keadaan baik. ‘’Cuma kita tidak tahu dampak racun itu ke ibunya, ke anaknya. Mudah-mudahan tidak ada apa-apa,’’ katanya.

Dedi mengatakan, dugaan keracunan makanan itu bermula dari kegiatan rapat/sosialisasi yang diadakan di Puskesmas Cangkol pada Jumat (25/10/2024) siang. Dalam acara itu, warga yang hadir suguhi makanan ringan.

Warga kemudian mengalami dugaan keracunan makanan pada malam harinya. Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit dan beberapa di antaranya harus dirawat. ‘’Melilitnya itu Jumat malam, langsung dilarikan ke rumah sakit malam itu juga. Warga saya ada tujuh (yang menjadi) korban, masuk (rumah sakit) semua,’’ katanya.

Seperti diberitakan, puluhan warga mengalami dugaan keracunan makanan usai mengonsumsi snack dari kegiatan sosialisasi kesehatan di Puskesmas Cangkol. Informasi awal menyebutkan, terdapat 28 warga yang diduga mengalami keracunan. Namun dari data terbaru, tercatat ada 42 orang yang diduga mengalami keracunan.

Para korban terdiri dari warga maupun karyawan Puskesmas setempat. Hingga kini, yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit ada 15 orang

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement