Kamis 10 Sep 2020 16:19 WIB

ExxonMobil Berambisi Jadi 3 Besar Industri Pelumas Indonesia

ExxonMobil ingin memperluas area dan jaringan pemasaran di Indonesia.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
ExxonMobil . Ilustrasi
Foto: Google
ExxonMobil . Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Industri pelumas adalah salah satu industri penunjang utama dalam pasar otomotif. Sejumlah pabrikan pelumas pun tertarik untuk menjadi pemain besar di pasar tanah air.

Salah satu perusahaan yang turut serta meramaikan pasar pelumas tanah air adalah PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI). Head of Indonesia Lubricants Market Indonesia EMLI, Patrick Adhiatmadja mengatakan, EMLI bahkan telah menetapkan target dalam tiga tahun kedepan.

Baca Juga

“Kami ingin menjadi pemain utama di indonesia, dan menargetkan untuk bisa menjadi tiga terbaik dalam waktu tiga tahun mendatang," kata Patrick dalam ExxonMobil media gathering virtual pada Rabu (9/9).

Rasa percaya diri itu pun didukung dengan penguatan lini bisnis sejak PT Federal Karyatama (FKT) berintegrasi menjadi bagian dari ExxonMobil Indonesia pada tahun 2018 lalu. PT EMLI pun membuka babak baru dengan memegang hak pemasaran pelumas merek Federal Oil di Indonesia.

Pasca akuisi, PT FKT kini fokus memproduksi pelumas-pelumas merek Mobil dan Federal Oil di pabrik berkapasitas 700 ribu barrels per tahun dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dan dengan proses produksi pelumas yang memiliki kualitas berstandar internasional di Kawasan Industri Cilegon, Banten.

Menurutnya, khusus produk pelumas merek mobil, saat ini masih dilakukan pemindahan produksi secara bertahap dari yang sebelumnya dilakukan di pabrik ExxonMobil yang berlokasi di Jurong, Singapura. Hal ini ditandai dengan seremoni penuangan pertama produk pelumas Mobil Super MotoTM pada bulan Februari 2020 lalu di Cilegon.

Pada tahun 2020 yang penuh dengan tantangan akibat pandemi virus corona (covid-19), PT EMLI bereaksi terhadap peluang baru dan tren konsumen yang muncul selama pandemi, dan terus berupaya melakukan penetrasi di pasar otomotif tanah air.

“Kami terus melakukan berbagai upaya dan penyesuaian diri dengan adaptasi kebiasaan baru ini, agar dapat terus mempertahankan eksistensi di pasar otomotif Indonesia. Seluruh upaya integrasi jaringan yang kami lakukan sejak 2018 pun berjalan sesuai rencana, dan memberikan dampak positif bagi efektifitas dan efisiensi waktu, biaya, serta sejumlah aktivitas operasional lainnya dalam mendistribusikan produk kami ke pasar,” ujarnya.

Kedepannya, ia pun berharap dapat terus memperluas area, dan memperkuat jaringan pemasaran produk kami, sehingga memberikan dampak pada pertumbuhan pangsa pasar dan pencapaian perusahaan.

Marketing Director EMLI, Pablo Conrad mengatakan, pandemi ini tidak menghalangi EMLI untuk tetap terhubung dengan konsumen di Indonesia. “Kami terus berupaya menghadirkan program-program pemasaran dengan memaksimalkan pemanfaatan media digital, yang hasilnya kami rasakan sangat positif. Kami berharap dan tetap optimis pemulihan perekonomian global dapat segera normal kembali, khususnya di Indonesia,” kata Pablo.

Sejumlah program yang telah dilakukan selama pandemi adalah pelayanan servis di rumah, program berhadiah, launching produk baru, edukasi dan seminar mengenai teknologi pelumas melalui media-media digital. Menurutnya, seluruh program itu pun dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement