REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sony mengumumkan Alpha 7C yang diklaim merupakan kamera dengan bodi full-frame terkecil di dunia. Kamera ini membawa fitur AF (autofocus) terbaru.
"Kamera terbaru Alpha 7C dan lensa zoom FE 28-60mm F4-5.6 mengemas banyak sekali teknologi pencitraan terdepan dengan desain terbaru, yaitu kamera full-frame dan sistem lensa terkecil dan teringan di dunia," ujar President Director PT Sony Indonesia, Kazuteru Makiyama, dalam keterangan terulis, Rabu (16/9).
Alpha 7C menampilkan 24.2MP (sekitar efektif) 35mm full-frame dengan sensor back-illuminated Exmor R CMOS dan mesin pengolah gambar BIONZ X untuk pemrosesan data gambar berkecepatan tinggi. Berukuran 124.0mm x 71.1mm x 59.7mm dan berat 509g , kamera Alpha 7C memiliki ukuran dan bobot yang serupa dengan kamera APS-C, dan 1 persen lebih berat dari Alpha 6600.
Performa Alpha 7C ditunjang dengan kapasitas baterai NP-FZ100, yang disebut mampu mengambil 740 gambar, menggunakan monitor LCD, atau 680 gambar menggunakan jendela bidik.
Perangkat tersebut juga telah mengantongi standar ISO yang semakin luas hingga 51.200 dan dapat diperluas hingga ISO 50-204.800 untuk pengambilan gambar lingkungan dengan cahaya rendah dan minim gangguan.
Alpha 7C juga mendukung pemrosesan gambar 16-bit dan output 14-bit RAW untuk gradasi alami.
Didukung fungsi AI-driven, fitur Alpha 7C Real-time Tracking dapat mempertahankan fokus. Ditambah lagi, "Tracking On + AF-ON" kini dapat dialihkan ke tombol kustom dan diaktifkan berbarengan saat menekan tombol AF-ON.
Selain itu, pengguna juga dapat menentukan subjek yang diinginkan hanya dengan menyentuhnya di monitor saat "Pelacakan Sentuh" telah DIAKTIFKAN melalui menu. Fitur ini tersedia untuk foto dan film.
Kamera Alpha 7C juga menawarkan fitur pengambilan gambar secara terus menerus hingga 10fps dengan AF/AE (auto exposure) menggunakan unit shutter yang baru dikembangkan dan sistem proses penghalusan gambar.