Selasa 22 Sep 2020 21:51 WIB

ADUPI Harap Kesadaran Masyarakat Pilah Sampah Meningkat

Memilah sampah plastik dan kemasan memudahkan proses pemanfaatannya.

Pekerja memilah sampah plastik di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), di Desa Rendeng, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (15/8/2020). Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) setempat dengan PT Pegadaian meluncurkan program Sadimas (Sampah Menjadi Emas) yaitu mengajak warga untuk memilah dan menjual sampah anorganik kemudian hasil dari penjualan tersebut dikonversikan menjadi investasi tabungan emas.
Foto: ANTARA /Yusuf Nugroho
Pekerja memilah sampah plastik di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), di Desa Rendeng, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (15/8/2020). Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) setempat dengan PT Pegadaian meluncurkan program Sadimas (Sampah Menjadi Emas) yaitu mengajak warga untuk memilah dan menjual sampah anorganik kemudian hasil dari penjualan tersebut dikonversikan menjadi investasi tabungan emas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) mengharapkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah serta tidak membuangnya sembarangan. Ketua Umum ADUPI, Christine Halim di Jakarta, Selasa menyatakan sampah plastik dan sampah kemasan harus dipilah agar mudah dalam proses pemanfaatannya dan tidak semua sampah plastik bisa didaur ulang.

"Dengan memilah sampah dengan tepat antara sampah plastik dan sampah kemasan akan memudahkan pihak pengelola bank sampah maupun pendaur ulang dalam memanfaatkannya," ujarnya melalui keterangan tertulis.

Baca Juga

Christine mencontohkan, PET yang banyak digunakan sebagai bahan baku produk plastik, seperti kemasan botol dan galon air minum, merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan bisa didaur ulang menjadi bahan yang bernilai tinggi. PET bisa didaur ulang menjadi biotekstil, pakaian, bahkan bisa dikembalikan menjadi botol lagi.

Sebelumnya, dalam rangka World Cleanup Day pada 19 September 2020 Lions Club kembali menggelar aksi bersih-bersih di lima wilayah di DKI Jakarta. World Cleanup Day adalah sebuah gerakan sosial yang bertujuan mengajak setiap orang untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sekitar menjadi lebih bersih melalui kegiatan bersih-bersih yang diadakan serentak di seluruh dunia.

Ketua Komite Lingkungan Lions Clubs Liana Trisnawati, mengatakan tema dari Aksi Bersih-Bersih tahun ini adalah "Kita Pilah", yaitu masyarakat melakukan pemilahan sampah di rumah kemudian kita kumpulkan dan kita bawa ke Bank Sampah untuk ditimbang.

"Hasil dari penimbangan ini akan dikembalikan ke masyarakat baik berupa dana atau berupa barang seperti tempat sampah atau bentuk lainnya," ujarnya.

Konsep "Kita Pilah" menjadi tema tahun ini mengingat situasi dan kondisi masih dalam pandemi Covid 19, sehingga kegiatan aksi bersih bersih ini dilakukan dari rumah masing-masing, berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilakukan terpusat di beberapa lokasi yang telah ditentukan. Sekitar 100 ribu kepala keluarga yang tersebar di enam wilayah DKI Jakarta terlibat dalam aksi tersebut , yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu

Perwakilan Le Minerale Febri Hutama menyatakan, aksi bersih-bersih tersebut sejalan dengan visi perusahaan untuk mengedukasi pentingnya memilah sampah dari rumah yang merupakan salah satu kunci sukses agar kegiatan daur ulang dengan konsep sirkular ekonomi bisa berjalan dengan baik dan efisien.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement