Sabtu 03 Oct 2020 06:50 WIB

Dokter: Pilih Kopi Susu, Jangan Kopi Hitam di Pagi Hari

Kalau ingin kopi hitam, sebaiknya jadikan sebagai teman makan pagi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Adanya susu pada minuman kopi dapat menetralkan efek peningkatan asam lambung.
Foto: flickr
Adanya susu pada minuman kopi dapat menetralkan efek peningkatan asam lambung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiap orang memiliki preferensi masing-masing mengenai waktu minum kopi. Adakah waktu yang tepat untuk minum kopi?

Sebagian orang mungkin terbiasa minum kopi di pagi hari untuk menambah kesegaran sebelum beraktivitas. Minum kopi di pagi hari sebenarnya tidak masalah. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar minum kopi di pagi hari tak memicu perasaan tak nyaman setelahnya.

Baca Juga

Salah satu yang dianjurkan adalah minum kopi yang ditambahkan dengan susu, bukan kopi hitam. Alasannya, kafein dalam kopi dapat meningkatkan asam lambung. Adanya susu dapat menjadi "pelapis" di lambung dan menetralkan efek peningkatan asam lambung tersebut.

"Jadi jangan benar-benar kopi hitam langsung dikonsumsi pagi-pagi, walaupun ada beberapa pasien yang (melakukan itu dan) nyaman," jelas akademisi dan praktisi kesehatan Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, dalam siaran Instagram Live di akun @dokterari.

Bila tetap ingin meminum kopi hitam di pagi hari, Prof Ari menyarankan kopi tersebut dikonsumsi sebagai teman makan. Misalnya, minum kopi hitam sambil menyantap singkong rebus, roti bakar, atau pisang goreng.

Makanan yang disantap saat minum kopi ini juga dapat menjadi "pelapis" di lambung. Dengan begitu, ketika asam lambung naik, asam lambung tersebut akan langsung bertugas untuk mencerna makanan yang dikonsumsi.

"Bisa seperti itu pilihannya," ujar Prof Ari.

Akan tetapi, Prof Ari tidak menyarankan konsumsi kopi atau minuman berkafein lain dengan tujuan untuk membantu tubuh tetap terjaga di saat seharusnya tubuh beristirahat. Misalnya, minum kopi pada pukul 21.00 atau 22.00 malam, ketika pekerjaan belum selesai sehingga harus tetap terjaga.

Prof Ari mengingatkan, yang dibutuhkan tubuh pada kondisi tersebut adalah istirahat, bukan dipaksa untuk bekerja. Terlebih, tidur yang cukup juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga daya tahan tubuh. Prof Ari menyarankan orang dewasa untuk tidur berkualitas setidaknya enam jam per malam di masa pandemi Covid-19 ini.

"Tidak boleh kita memaksa tubuh untuk bekerja, padahal tubuh minta istirahat, apalagi di era Covid-19," ujar Prof Ari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement