Selasa 06 Oct 2020 00:30 WIB

Mana Jenis Susu yang Paling Sehat? (2-habis)

Terkait mana susu yang terbaik, tak ada penjelasan sederhana soal itu.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Terkait mana susu yang terbaik, tak ada penjelasan sederhana soal itu (Foto: ilustrasi susu)
Foto: Pxhere
Terkait mana susu yang terbaik, tak ada penjelasan sederhana soal itu (Foto: ilustrasi susu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait mana jenis susu yang terbaik, tak ada penjelasan sederhana untuk itu. Secara teknis, minuman yang terbuat dari sari kacang kedelai, almond, atau berbagai bahan nabati lain tak bisa dikategorikan sebagai "susu". Alasannya, minuman tersebut bukan berasal dari mamalia.

Namun, terkait mana jenis susu yang terbaik, tak ada penjelasan sederhana untuk itu.

Baca Juga

 

Oat

"Susu" atau sari oat dibuat dengan cara mencampurkan oat dan air putih menggunakan blender. Campuran ini kemudian disaring untuk memisahkan ampas dengan cairannya.

Sari oat dapat menjadi sumber serat, vitamin E, folat, dan riboflavin. Minuman ini juga rendah lemak dan secara alami memiliki rasa manis.

Akan tetapi, sari oat mengandung karbohidrat dua kali lipat lebih besar dibandingkan susu sapi. Hal ini membuat sari oat kurang cocok untuk dijadikan alternatif pengganti susu bagi penyandang diabetes.

Sari oat juga umumnya rendah kandungan protein dan kalsium. Pilih produk sari oat yang telah difortifikasi protein dan kalsium.

Perlu diketahui pula bahwa minuman ini tidak cocok untuk orang-orang denagn intoleransi gluten. Sari oat juga tidak memiliki kandungan gizi yang cukup untuk menggantikan susu bagi anak-anak.

 

Kelapa

Sari kelapa atau santan diketahui rendah akan protein dan karbohidrat, serta tinggi akan lemak jenuh. Beberapa produk sari kelapa mengandung gula tambahan.

Minuman ini secara alami tidak mengandung kalsium. Sari kelapa juga bukan pengganti susu sapi yang setara bila dilihat dari kandungan gizinya.

 

Beras

"Susu" atau sari beras dibuat dengan beras giling dan air putih. Secara alami, minuman ini kaya akan karbohidrat dan gula. Minuman ini juga memiliki indeks glikemik yang tinggi, artinya kandungan glukosa dalam minuman ini akan dilepas dengan cepat di dalam darah. Ini membuat sari beras tidak cocok dikonsumsi oleh penyandang diabetes.

Sari beras juga memiliki kandungan protein yang rendah dan membutuhkan fortifikasi kalsium. Beras merupakan bahan yang memiliki kemungkinan memicu alergi paling rendah dibandingkan bahan dari alternatif susu lain.

Akan tetapi, sari beras tidak sesuai untuk dijadikan pengganti susu sapi, khsusunya untuk anak-anak. Alasannya adalah karena kualitas nutrisi yang rendah.

 

Pemilihan Alternatif Susu

Pada dasarnya, lebih dianjurkan untuk memilih produk alternatif susu yang telah difortifikasi dan tidak mengandung pemanis. Kandungan kalsium yang ideal dalam minuman alternatif susu adalah 115-120 mg per 100 ml agar bisa dianggap setara dengan susu sapi.

Perhitungkan pula pola makan dan kebutuhan gizi secara keseluruhan ketika memutuskan untuk mengonsumsi minuman alternatif susu. Hal ini penting, terutama untuk anak kecil, remaja, lansia, dan orang-orang yang memiliki pembatasan-pembatasan pola makan. Faktor seperti rasa hingga tekstur juga menjadi hal penting yang perlu dipertimbangkan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement