Selasa 13 Oct 2020 15:30 WIB

Anak-Anak Inggris Kecanduan Gim Saat Lockdown

Pakar kecanduan menyebut anak-anak menemukan kehidupan virtual lebih mengasyikkan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Reiny Dwinanda
Fortnite termasuk salah satu gim yang banyak dimainkan anak saat pandemi Covid-19. Sejumlah anak di Inggris mengalami kecanduan gim saat lockdown diberlakukan.
Foto: epic games
Fortnite termasuk salah satu gim yang banyak dimainkan anak saat pandemi Covid-19. Sejumlah anak di Inggris mengalami kecanduan gim saat lockdown diberlakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ribuan anak dikabarkan kecanduan bermain gim saat menjalani lockdown untuk menghambat transmisi Covid-19. Mereka menemukan kehidupan virtual lebih mengasyikkan daripada kehidupan nyata.

Pusat Layanan Kesehatan Inggris (NHS) yang membuka Pusat Gangguan Gim Nasional tahun lalu telah memperoleh data yang menunjukkan remaja dirujuk karena kecanduan gim, seperti Fortnite, Minecraft, Call Of Duty, dan Forza.  Psikolog dan pakar kecanduan Adam Cox yakin masalahnya dapat ditelusuri kembali ke lockdown. Cox menyebut, kehidupan virtual lebih mengasyikkan dan bermanfaat daripada kehidupan nyata bagi banyak orang.

Baca Juga

"Sekarang pilihan rekreasi jauh lebih sedikit, sementara banyak permainan memiliki konektivitas dengan teman. Jadi itu menjadi cara penting untuk berkomunikasi dengan orang yang tidak dapat kita lihat secara langsung," kata Cox dilansir The Sun pada Senin (12/10).

Cox menyebut, gim video tidak hanya memberikan keseruan yang biasa. Sebab, ada adrenalin dan dopamin yang keluar bersama rasa kebersamaan.

“Kami pernah merujuk (kecanduan gim) untuk mereka yang berusia 13 hingga 15 tahun dalam satu tahun terakhir," ungkap Cox.

Sebanyak 38 pemain gim dirujuk ke NHS dalam enam bulan hingga Juni 2020. Dari jumlah tersebut, 22 dirujuk langsung oleh orang tua yang gelisah, 13 oleh dokter umum, dan tiga pasien mengaku datang atas kemauan sendiri.

Tiga gamer yang tertarik pada gim battle royale Fortnite berusia di bawah 13 tahun sehingga terlalu muda untuk dirawat. Sebanyak 16 lainnya berusia 13 hingga 15 tahun membutuhkan bantuan untuk kecanduan Minecraft, Fortnite, atau Call Of Duty.

Sementara itu, 12 lainnya yang berusia 16 hingga 19 tahun kecanduan gim, terutama pada Call Of Duty dan League Of Legends. Tujuh orang berusia 20-lebih sulit berhenti memainkan gim Assassin’s Creed, Minecraft, Overwatch, Apex Legends, dan kasino.

Sarrah selaku ibu dari anak kecandungan gim di Inggris mengatakan, sudah memiliki Xboc sebelum lockdown, namun jarang digunakan. Anaknya yang berusia remaja biasa menghabiskan waktu bersepeda bersama teman-temannya atau bermain biliar di waktu senggangnya.

“Tapi ketika dia tidak bisa keluar, satu-satunya cara dia bisa berbicara dengan teman-temannya adalah melalui Fortnite atau (game balapan) Forza. Dia tidak memiliki banyak tugas sekolah, karena sekolah membutuhkan waktu sekitar enam pekan untuk menyiapkan panggilan Zoom. Tapi saat itu dia sudah bermain gim selama lebih dari 12 jam sehari," keluh Sarah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan kecandungan gim sebagai kondisi kesehatan mental sejak 2018. Gejalanya didefinisikan sebagai pola bermain gim yang terus-menerus begitu parah sehingga menjadi prioritas di atas kepentingan hidup lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement